Permainan mengenal telapak tangan dan kaki. (Donny)


MOJOAGUNG – Di era yang serba kompetitif saat ini, sikap mandiri cukup penting untuk dipupuk sejak usia dini. Hal ini bertujuan agar, tatkala menginjak usia remaja hingga dewasa kelak, anak didik mampu mengentaskan masalahnya melalui cara dan metodenya sendiri.

Untuk itu KB Aisyiyah Mojoagung selalu berupaya memupuk kemandirian kepada seluruh anak didiknya. Diwujudkan melalui bermain dan belajar tanpa pendampingan wali anak didik sewaktu di satuan pendidikan.

Perlahan namun pasti, untuk saat ini seluruh anak didik kami sudah mampu untuk belajar dan bermain tanpa kehadiran wali anak didik sewaktu di satuan pendidikan.

Kepala KB Aisyiyah Mojoagung, Dita Armeta Fani menjelaskan, “Dalam metode penerapannya, terdapat masa orientasi selama satu minggu untuk memantau perkembangan anak didik tanpa didampingi wali anak didik. Apabila masih terdapat beberapa anak didik yang ingin tetap di dampingi, maka kita melakukan komunikasi intensif dengan wali anak didik, supaya turut memberikan pemahaman pada buah hatinya.

Baca Juga: Selamat Datang Kurikulum Baru Tahun 2022

Pemahaman akan kemandirian pada anak didik, menurut Dita Armeta Fani juga senapas dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab sejak usia dini. Sebab, kedua hal tersebut memang bertautan erat, karena menjadi landasan pembentuk karakter anak didik.

Dita Armeta Fani mendokumentasi anak didiknya saat bermain. (Donny)

“Perlahan namun pasti, untuk saat ini seluruh anak didik kami sudah mampu untuk belajar dan bermain tanpa kehadiran wali anak didik sewaktu di satuan pendidikan. Kemandirian semacam ini memang sengaja kami tekankan karena juga sejalan dengan program pembiasaan di Tempat Penitipan Anak (TPA) Aisyiyah yang letaknya masih satu lingkungan. Adapun pembiasaan yang kami kembangkan meliputi Salat Dhuha, membaca surah pendek, melafalkan doa sehari-hari, dan makan kue sehat kemudian kesemuanya kita dokumentasikan pada wali anak didik,” imbuh Dita Armeta Fani.

Salah satu anak didik melipat mukena setelah dikenakan untuk salat dhuha. (Donny)

Sementara itu ditambahkan pula oleh Guru KB Aisyiyah Mojoagung, Dewi Retno Wulandari, S.Pd. bahwa dalam memupuk kemandirian dan sikap tanggung jawab pada anak didik, tetap mengacu pada tujuh aspek dasar pengembangan pendidikan anak usia dini. Diantaranya, agama, moral, fisik dan motorik, seni, emosional, bahasa, serta seni.

Dita Armeta Fani saat menata saf salat dhuha anak didiknya. (Donny)

Dewi Retno Wulandari menegaskan, “Sebagai guru tentu kita tak jemu untuk mengingatkan pada anak didik akan pentingnya sikap mandiri dan rasa tanggung jawab. Mengingatkannya pun mesti melalui metode pendekatan dari hati ke hati dengan anak didik.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

KB AISYIYAH MOJOAGUNG


Berdiri : 2008

Jumlah Anak Didik : 24

Jumlah Guru : 3

Lebih baru Lebih lama