Ekstrakurikuler Tari Remo di SDN Wangkalkepuh Gudo. (Donny)


JOMBANG – Denyut nadi keberadaan kesenian yang merupakan salah satu warisan adiluhung haruslah diteruskan oleh generasi sekarang ini. Apabila tidak, sudah banyak contohnya yang kini kesenian tersebut mati suri. Tengok saja di Jombang sendiri, cukup banyak kesenian khususnya tradisional yang telah mengalami hal itu dikarenakan tiada penerusnya lagi. Padahal selain menjadi kebanggaan, kesenian tersebut adalah citra dari Kota Santri.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang pun menyadari perlunya regenerasi dalam sejumlah kesenian asli kelahiran dari Telatah Kebo Kicak. Untuk itu di awal tahun pelajaran 2022/2023 nantinya segera dilaksanakan Workshop Objek Kebudayaan Masuk Sekolah. Diantaranya adalah Sandur Manduro, Tari Wayang Topeng Jatiduwur, Besutan, dan Remo Boletan. Pelaksanannya akan menjadi pilihan dan ekstrakurikuler wajib di SD maupun SMP.

Sebelumnya nanti akan diadakan pelatihan terlebih dahulu kepada guru atau calon pendampinganya. Diharapkan bisa menularkan ke peserta didik dengan baik dan menjadi kebanggaan bagi mereka.

Kepala Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Dian Yunitasari, M.Pd. menjelaskan secara konsepnya nanti satuan pendidikan di kecamatan bisa menyesuaikan dengan kesenian asli daerah sana. Misalkan saja Sandur Manduro yang berada di Kecamatan Kabuh, maka satuan pendidikan yang ada wajib menjadikannya ekstrakurikuler. Demikian pun Tari Wayang Topeng Jatiduwur yang berada di Kecamatan Kesamben. Sementara bagi kecamatan lain yang tidak ada kesenian aslinya, dapat memilih Besutan maupun Tari Remo Boletan.

Baca Juga: Pondok Ramadan SDN Kedungpapar Sumobito Membuka Kepekaan Sosial

Dian Yunitasari mengatakan, “Sebelumnya nanti akan diadakan pelatihan terlebih dahulu kepada guru atau calon pendampinganya. Diharapkan bisa menularkan ke peserta didik dengan baik dan menjadi kebanggaan bagi mereka.”

Peserta didik SDN Jatiduwur Kesamben saat berlatih Tari Topeng Jatiduwur. (Donny)

Pamong Budaya Ahli Muda, Disdikbud Kabupaten Jombang, Heru Cahyono, S.Sn. mengungkapkan, bahwa pemilihan peserta dari SD akan menggandeng Wilayah Kerja Pendidikan (Wilkerdik) kecamatan. Sedangkan untuk SMP, seluruhnya memang akan bergantian mendapat pelatihan dari beberapa sanggar seni yang didapuk menjadi tutor bagi para guru.

Tari Kreasi yang menjadi salah satu ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Ploso. (Donny)

Jadi Wilkerdik nantinya menugaskan guru dari lima SDN yang berbeda guna turut serta dalam Workshop Objek Kebudayaan Masuk Sekolah. Kemudian setiap materi dan dokumentasi kegiatan yang berupa audio-visual akan diberikan supaya bisa dijadikan wahana berlatih sekaligus disebarkan kepada satuan pendidikan lainnya.

Kepala Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Dian Yunitasari, M.Pd. (Donny)

“Hasilnya akan kita pantau dalam pentas akhir di setiap satuan pendidikan atau dipusatkan di tempat tertentu. Kita pun dengan begitu akan mampu melihat sejauh mana kematangan peserta didik maupun hasil dari pembelajaran kesenian yang dikenalkan ke satuan pendidikan tersebut,” tutup Heru Cahyono yang juga merupakan seorang dalang.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama