Tampak depan. (Rabithah)


BANDAR KEDUNGMULYO – Banyak sekali bangunan lampau di Kota Santri ini yang menyimpan cerita perjalanan masa lalu. Salah satu diantaranya adalah Musala Thok yang berada di Dusun Jayan, Desa Barongsawahan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo.

Sekilas dari tampak depan tidak seperti kebanyakan bangunan peribadatan umat Islam yang modern. Terlihat betul aksen lamanya dari dua tiang penyangga yang kokoh dan pintu masuk ke halaman Musala Thok disamping kanan dan kiri yang mencerminkan bangunan lama. Kemudian diujung tembok kanan dan kiri pun ornamennya sangat terlihat kuno dan sudah jarang terlihat saat ini.

Dahulunya ada mimbar, sehingga Mihrab satu digunakan imam memimpin jamaah salat dan satunya sebagai tempat mimbar.

Diterangkan oleh pengurus Musahala Thok, Shobahi bahwa dirinya terhitung sebagai generasi kelima yang merawatnya. Tak tahu pasti kapan berdirinya, namun yang pasti Musala Thok sempat menjadi pusat pembelajaran keagamaan di Desa Barongsawahan. Sejak sebelum zaman kemerdekaan dibawah kepemimpinan Kiai Khasbi sebagai generasi pertama.

Baca Juga: Bukan Soal Usia, Ini Tanda Buah Hati Siap Sekolah

“Selain untuk beribadah dan sejumlah kegiatan keagamaan, Musala Thok juga difungsikan sebagai pondok pesantren. Kalau dahulu cukup banyak santrinya, kini hanya tinggal beberapa saja,” ujar Shobahi.
Shobahi. (Rabithah)

Di bagian depan pun selain terdapat bedug juga ada kentongan. Digunakan sebagai penanda masuk waktu salat. Pintu utama tinggi menjulang persis gaya zaman kolonial lengkap dengan jendela kupu-kupu dibagian sampingnya.

Sumur di dalam Musala Thok. (Rabithah)

Lebih menarik lagi ketika sudah memasuki ke dalam Musala Thok, terdapat dua Mihrab atau tempat imam yang sangat khas. Menurut keterangan Shobahi dahulunya ada mimbar, sehingga Mihrab satu digunakan imam memimpin jamaah salat dan satunya sebagai tempat mimbar.

Mihrab atau tempat salat imam Musala Thok Desa Barongsawahan. (Rabithah)

Shobahi mengatakan, “Karena sekarang mimbarnya sudah tiada, maka dijadikan penyimpanan karpet musala. Hal ini hanya sementara, lantaran kedepanya akan dibersihkan dan difungsikan kembali menjadi sudut penceramah yang nyaman.”

Kondisi dalam Musala Thok Desa Barongsawahan. (Rabithah)

Tempat penyimpanan Al Quran pun tak biasa, sebab menyatu dengan dinding musala. Serupa ada lobang ditengah dinding. Senyampang itu pula di dalam musala berukuran 7 x 7 meter itu ada sebuah sumur.

Kamar mandi. (Rabithah)

Perbaikan hanya dilakukan dibagian yang mengalami kerusakan saja. Seperti pernah dilakukan pembangunan kamar mandi di sisi Selatan musala, tutup Shobahi.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma
Lebih baru Lebih lama