Beberapa peserta didik saat memperagakan gerakan dalam Topeng Jatiduwur. (Donny)


KESAMBEN – Gemulai gerakan peserta didik SDN Jatiduwur Kesamben tampak ketika menarikan Wayang Topeng Jatiduwur. Sebuah kesenian adiluhung asli dari Kota Santri peninggalan kerajaan Majapahit. Diakui oleh Kepala SDN Jatiduwur Kesamben, Nurul Rahmawati, S.Pd.I. memang sengaja diajarkan peserta didik untuk mengembangkan ke generasi muda sehingga tidak ditinggalkan begitu saja.

Tak hanya di ekstrakurikuler saja. Penguatan pemahaman peserta didik terhadap Tari Wayang Topeng Jatiduwur juga perlu diserasikan dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan.

“Mulai tahun ini pengembangan Wayang Topeng Jatiduwur kepada peserta didik sudah dilakukan. Mempertimbangkan potensi yang ada serta menautkan identitas kebanggan SDN Jatiduwur Kesamben sehingga dapat membawa khasanah asli sini untuk masuk kedalam relung pendidikan,” terang Nurul Rahmawati.

Baca Juga: PPPK Guru Dikontrak Lima Tahun

Oleh karenanya, ada ekstrakurikuler khusus untuk mempelajari Tari Wayang Topeng Jatiduwur. Tak heran guna semakin mendalami tarian yang sangat lekat dengan 33 topeng tersebut menggandeng Sanggar Purwo Budoyo sebagai pendampingnya. Menariknya sebagian peserta didik SDN Jatiduwur Kesamben utamanya kelas IV dan V ada yang sudah bergabung di sanggar tersebut.

Nurul Rahmawati saat memasangkan Topeng Jatiduwur pada peserta didiknya. (Donny)

Nurul Rahmawati menegaskan, “Tak hanya peserta didik yang akan dilatih. Guru pun jika berkehendak diperkenankan mengikutinya. Bagaimana pun kedepannya gurunya harus memiliki kecakapan baik wawasan serta keahlian menari Wayang Topeng Jatiduwur.”

Salah satu gerakan penutup Topeng Jatiduwur yang diperagakan di halaman sekolah. (Donny)

Guru Kelas V, SDN Jatiduwur Kesamben, Ribka Kristiani, S.Pd.SD pun menilai tak hanya di ekstrakurikuler saja. Penguatan pemahaman peserta didik terhadap Tari Wayang Topeng Jatiduwur juga perlu diserasikan dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Sehingga semakin melalangbuanakan tarian yang mengisahkan sebuah cerita Panji ini ke masyarakat luas.

Kegiatan SBK bagi Kelas V. (ist)

“Apabila keduanya berjalan beriring, selain penempaan pengetahuan dan pelatihan Tari Wayang Topeng Jatiduwur maka peserta didik memiliki kesempatan emas dalam menentukan strategi yang tepat di dalam membumikan kesenian asli tanah kelahirannya itu,” pungkas Ribka Kristiani.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

SDN Jatiduwur Kesamben


Jumlah Guru : 9

Jumlah Peserta Didik : 57

Prestasi : Juara II Kompetisi Sains Nasional Kecamatan Kesamben Tahun 2020.

Lebih baru Lebih lama