Sebelum pulang, anak didik menerima bingkisan. (Rabithah)


BARENG – Usia emas anak didik merupakan kesempatan yang sangat berharga dalam menanamkan pelbagai stimulan untuk menguatkan karakter agar menjadi insan yang mulia. Untuk itulah pelbagai kebiasaan yang baik perlu ditradisikan sehingga dengan sendirinya akan membentuk kepribadian anak didik seiring beranjak usianya.

TK Tunas Harapan Bareng pun menjadikan agama sebagai medium dalam pembentukan karakter. Selain karena sudah dikenal oleh anak didik, dalam kesehariannya pun diperkuat dengan praktik yang terjadi di tengah keluarga maupun masyarakat.

Kepala TK Tunas Harapan Bareng, Sri Indarwati, S.Pd.AUD. mengatakan sudah dari 2012 pembiasaan keagamaan dilakukan di lembaga yang dipimpinnya tersebut. Hasilnya kini menjadi identitas yang cukup kuat dalam pengembangan pembelajaran. Terlebih semua elemen mendukung dan melaksanakannya dengan penuh dedikasi.

Cara lain pun di tempuh TK Tunas Harapan Bareng dalam melekatkan pendidikan keagamaan untuk menciptakan karakter anak didik agar makin matang.

“Dari mulai datang, anak didik sudah diajak membaca doa sehari-hari, surat pendek, dan salawat. Di waktu istirahat terkadang digunakan untuk praktik wudu, salat wajib dan sunnah, hingga membaca Iqro’, ungkap Sri Indarwati.

Baca Juga: Besarnya Manfaat dari Bermain bagi Anak Usia Dini

Dikuatkan pula ketika perayaan hari besar Agama Islam macam Isra Mi’roj, Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Santri, dan Ramadan. Sehingga semakin menggugah kesadaran anak didik seiring juga dengan pembiasaan praktik keagamaan. Lantaran mengenali latarbelakang peristiwa tersebut terjadi.

Sri Indarwati saat membimbing anak didik. (Rabithah)

Guru TK Tunas Harapan Bareng, Eka Sri Wahyuningsih, S.Pd.AUD menegaskan sebelum menyelenggarakan pelbagai hari besar keagamaan Islam pihaknya selalu meluangkan waktu untuk berkoordinasi dengan wali anak didik. Tiada lain guna menyamakan persepsi perihal izin, jadwal, tema pakaian, hingga perlengkapan yang perlu dibawa anak didik.

Anak didik TK Tunas Harapan Bareng melantunkan salawat. (Rabithah)

Eka Sri Wahyuningsih mengatakan, “Tidak seperti perayaan keagamaan Islam pada umumnya. Dikarenakan pesertanya adalah anak didik, maka dibuat menyenangkan. Dibubuhi ragam kegiatan yang menarik seperti menyanyi, menari, dan salawat. Berkat pembiasaan yang sudah berlangsung, tak ada kesulitan saat meminta anak didik menunjukkan hasil belajarnya di depan undangan.”

Seluruh guru dan anak didik TK Tunas Harapan Bareng. (Rabithah)

Cara lain pun di tempuh TK Tunas Harapan Bareng dalam melekatkan pendidikan keagamaan untuk menciptakan karakter anak didik agar makin matang. Diantaranya dengan dongeng, sehingga penyampaian materinya pun lebih bervariasi serta menjadi daya tarik tersendiri bagi anak didik, tutup Eka Sri Wahyuningsih.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Profil TK Tunas Harapan Bareng


Tahun berdiri : 1985

Jumlah guru : 4

Jumlah anak didik : 47

Kegiatan Unggulan :

Drumband, seni tari, pembiasaan keagamaan.

Prestasi :

Juara I Mewarnai Kecamatan Bareng Tahun 2021

Juara I Guru Berprestasi Kecamatan Bareng Tahun 2021

Juara I Kepala TK Berprestasi Kecamatan Bareng Tahun 2015.

Lebih baru Lebih lama