Kepala KB Bustanul Ulum Al – Hasyimi, Umi faiziah. saat membimbing anak didik. (Rabithah)


GUDO –
Mengenalkan pendidikan keagamaan sejak dini merupakan suatu pondasi dalam menyaring segala arus global yang semakin gencar. Andaikan tak dapat memilahnya, maka besar kemungkinan akan terbawa arus ke arah yang negatif. Untuk itulah KB Bustanul Ulum Al - Hasyimi mulai mengenalkan kepada anak didiknya pendidikan keagamaan secara sederhana. Dari membaca hingga menghafal surat pendek.

Kelas mengaji untuk wali anak didik sengaja diadakan selain guna mengisi waktu luang, juga sebagai penegasan pembelajaran buah hatinya kala berada di rumah.

Diakui Kepala KB Bustanul Ulum Al - Hasyimi, Umi Faiziah bahwa tidak lantas berjalan mulus. Mengingat usianya yang masih belia, anak didik sering kali mengalami kesulitan dalam membaca maupun menghafal. Namun hal itu tidak menjadikan para guru di KB Bustanul Ulum Al - Hasyimi patah arang, melalui metode dikte berupaya meraih keberhasilan anak didik dalam belajar agama secara mudah serta menyenangkan.

Baca Juga: Strategi Kota Santri Teduhkan Keberadaan Ormas yang Meruah

“Dipilihnya metode dikte karena menunjang dalam membaca huruf Arab. Selain lebih menarik fokus anak didik, juga efektif digunakan kepada usia emas mereka. Ketika metode dikte ini diterapkan, anak didik akan memperhatikan mimik serta artikulasi pengucapan yang disampaikan oleh guru. Demikian saat mendengarkan akan lebih seksama serta terperinci,” ujar Umi Faizah yang juga menjadi seorang Hafidzah ini.

Jajaran guru dan anak didik KB Bustanul Ulum Al – Hasyimi. (Rabithah)

Guru Kelas A, KB Bustanul Ulum Al - Hasyimi, Rahmawati menjelaskan meskipun begitu guru harus awas sewaktu mendapati anak didik yang mulai tidak fokus. Supaya dapat kembali kepada alur pembelajaran. Selain itu suara yang keras dengan variasi gerakan pun, mampu menambah daya fokus anak didik dalam menjalankan metode dikte ini.

Pelaksanaan hafalan surah pendek menggunakan metode dikte. (Rabithah)

Rahmawati mengatakan, “Jadi ada pengklasifikasian anak didik berdasar usianya dan tingkat pencapaian pembelajaran khususnya dalam membaca serta menghafal surah pendek. Teknisnya, guru akan membacakan per ayat, lalu diulang beberapa kali dengan ditirukan anak didik. Barulah pada kesempatan lain akan di tes kemampuan anak didik dalam menghafalnya.”

Peserta didik belajar membaca huruf arab. (Rabithah)

Bahkan ada pula kelas mengaji bagi wali anak didik, terang Ketua Yayasan Bustanul Ulum Al - Hasyimi, Ato’urrohman, S.Pd. Kelas mengaji untuk wali anak didik sengaja diadakan selain guna mengisi waktu luang, juga sebagai penegasan pembelajaran buah hatinya kala berada di rumah.

Wali peserta didik belajar mengaji. (Rabithah)

“Bersyukur gagasan program ini mendapatkan tanggapan yang baik dari wali anak didik. Bahkan tidak saja mengaji, mereka pun menyelenggarakan tadarus keliling, mengaji kitab kuning, hingga wisuda bagi yang sudah mampu membaca maupun menghafal, pungkas Ato’urrohman.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

KB BUSTANUL ULUM AL - HASYIMI

a. Jumlah guru : 6

b. Jumlah anak didik : 48

c. Prestasi : Juara I Mengarsir Mamamia Tingkat Kecamatan Gudo tahun 2022.

Lebih baru Lebih lama