Mengemas MPLS yang Asyik. (Dok.MSP)


Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pastinya sangat dinantikan oleh peserta didik baru. Sebelum melaksanakannya, rasa penasaran dan deg-degan akan membuncah di pikiran peserta didik seraya membayangkan kegiatan yang nanti dilakukan. Sehingga pihak panitia MPLS tahun 2022 diharuskan meramu kegiatan yang edukatif sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 namun dikemas dengan cara yang mengasyikkan agar tak menimbulkan rasa jenuh, untuk itu perlu disimak beberapa pilihan kegiatan berikut ini,

Wawasan Wiyata Mandala


Peserta didik juga diarahkan mengenal satuan pendidikan melalui cara pandang mereka dengan segala unsur yang meliputi denah gedung, kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, dan masyarakat sekitar.

Umumnya untuk mengenal denah, diharuskan menggambarkan. Namun agar lebih menantang, panitia bisa mengemasnya laiknya permainan Pokemon Go guna menemukan sebuah benda/tanda yang disimpan di setiap ruang berdasarkan jejak atau petunjuk. Perihal mengenal kepala sekolah, guru dan karyawan, panitia dapat memberikan ciri-ciri seperti kepala sekolah adalah bertubuh tinggi, memakai peci hitam, berkumis tebal, dan bisa menyebutkan ciri lainnya. Nantinya peserta didik akan mencari sosok seperti gambaran tersebut.

Kepramukaan

Kegiatan Pramuka sangat erat dengan alam bebas sehingga dapat diarahkan ke lapangan untuk mengikuti serangkaian tugas seperti baris berbaris, membuat yel-yel, dan tarian. Setelah itu peserta didik yang dinilai melaksanakan tugas dengan baik maka akan mendapat tanda berupa stiker yang dapat ditempel di baju atau bendera kecil.

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


Pengaruh globalisasi akan menjadikan generasi muda lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya daripada kepentingan bangsa dan negara. Dapat dilakukan dengan cara menebak gambar, nama, dan kisah perjuangan para pahlawan nasional. Selanjutnya dapat memerankan gaya pahlawan tersebut, pidatonya, atau drama.

Belajar Efektif

Peserta didik akan diberikan materi mengenai cara belajar yang baik, sehingga mereka akan lebih mudah mencapai tujuan belajar. Para guru dapat menjabarkan cara belajar yang khas atau unggulan di satuan pendidikannya, juga dapat menghadirkan kakak kelas atau alumni berprestasi untuk sharing gaya belajar yang efektif.

Pendidikan Karakter


Merupakan gerakan pendidikan untuk memperkuat karakter melalui harmonisasi hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, maupun masyarakat. Peserta didik juga akan dibekali pengetahuan lingkungan sekitar seperti musala, pasar, transportasi. Dapat memberikan tugas menghitung jarak dan waktu yang dibutuhkan.

Tata Krama

Pengenalan tata krama peserta didik diberikan untuk menegakkan kembali nilai-nilai kesopanan yang mulai memudar dan luntur. Peserta didik diberi tugas untuk membuat poster yang berisi peraturan, tata krama, larangan, atau imbauan. Teknisnya dapat dibagi kelompok yang masing-masing kelompok menulis peraturan yang berbeda misalkan peraturan ketika di kelas, di laboratorium komputer dan lainnya.

Sumber: amongguru.com dan diolah dari pelbagai sumber

Olah Data: Majalah Suara Pendidikan

Lebih baru Lebih lama