Kondisi flu ketika menyerang. (ist)

Saat musim pancaroba, kita dihadapkan pada suhu udara dan cuaca yang tidak menentu. Perubahan suhu dan cuaca rentan membuat orang mudah jatuh sakit, terutama masuk angin. Melansir Live Science, orang-orang juga lebih rentan terserang pilek atau flu saat musim pancaroba.

Seorang dokter penyakit dalam di Orlando Health di Florida, dr Benjamin Kaplan mengatakan, perubahan suhu memungkinkan kelompok virus yang berbeda untuk berkembang, dan virus inilah yang membuat orang sakit. Kabar baiknya, kita tetap bisa mencegah serangan penyakit di tiap musim pancaroba dengan menjaga tubuh tetap sehat. "Berlatih mencuci tangan yang baik, banyak berolahraga, makan sehat, dan pastikan untuk mendapatkan setidaknya 6 hingga 8 jam tidur malam yang memulihkan," kata Kaplan.

Minum Air dengan Cukup
Perubahan suhu yang terjadi mungkin tanpa sadar bisa mengubah konsumsi air minum secara mendadak. Biasanya kita minum beberapa gelas saat musim kemarau karena panas, kemudian mengonsumsi air lebih sedikit saat ada hujan karena suhu terasa lebih sejuk.

Mengutip Health Shots, minum air dengan cukup merupakan prinsip mendasar untuk menghindari penyakit di berbagai musim. Air putih akan membantu Anda membuang semua racun. Terlebih lagi, air akan menjaga saluran hidung dan tenggorokan tetap lembab, sehingga tidak akan memberi kesempatan bakteri untuk bertahan. Pastikan Anda minum setidaknya 8 gelas H2O atau air setiap hari agar tetap sehat.

Perhatikan Intensitas Menyalakan Kipas Angin
Saat musim kemarau, suhu tentu akan panas dan mungkin ingin menyalakan kipas angin seharian. Akan tetapi, perhatikan intensitas ketika menggunakan kipas angin. Terlalu sering menggunakan kipas angin adalah ide yang buruk. Saat menggunakan kipas angin terlalu sering, tubuh terkena perubahan suhu yang begitu drastis. Ini bisa menyebabkan jatuh sakit. Mulai dari sakit kepala hingga tenggorokan kering.

Dapatkan Sinar Matahari yang Cukup
Meski musim mulai berganti, pastikan untuk tetap mendapat paparan sinar matahari dengan cukup. Mengutip Nori Health, sinar matahari memberi tubuh kita Vitamin D, vitamin yang berperan sebagai anti-inflamas ini dapat membantu mengatasi peradangan. Akan tetapi, yang terpenting adalah pastikan untuk menghindari cuaca ekstrem. Jangan memaksakan diri untuk berada dalam cuaca yang kita tahu akan merugikan bagi tubuh. Berjaga-jagalah saat perubahan musim yang tak menentu, misalnya dengan membawa payung atau jas hujan.

Tetap Olahraga
Pancaroba bukanlah alasan untuk malas atau bolos berolahraga. Musim hujan dengan suhu yang lebih sejuk mungkin membuat kita berada dalam fase kemalasan, tetapi harus tetap berolahraga, terutama saat musim berubah. Berolahraga meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat mencegah penyakit.

Terlebih lagi, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine mencatat bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi durasi pilek, yang merupakan salah satu penyakit paling umum yang terkait dengan perubahan musim.

Lindungi Diri dari Nyamuk
Salah satu tips di musim pancaroba adalah melindungi diri dari gigitan nyamuk, terutama di wilayah tropis, seperti Indonesia. Melansir Financial Express, cara melindungi diri dari nyamuk adalah dengan memeriksa tangki atau sumber-sumber air dan segera tutup genangan air. Selain itu, kita juga bisa memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang saat pergi ke luar, terutama pada malam hari. Jangan lupa gunakan kelambu dan obat nyamuk saat malam hari. Ini membantu anda melindungi diri dari penyakit demam berdarah.

Jaga Kebersihan Diri
Kebiasaan baik, seperti mandi, rajin mencuci tangan, dan menerapkan protokol kesehatan saat pandemi bisa membantu kita mencegah masuknya penyakit ke tubuh. Dengan menjaga kebersihan diri, kuman yang mungkin berkumpul di kulit dan melindungi dari penyakit.

Tangan adalah kunci untuk kebersihan pribadi dan pencegahan penyakit dan penting untuk mencucinya secara menyeluruh dan penting juga untuk sering mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah menggunakan kamar kecil dan sebelum makan. Adapun batuk atau bersin tanpa menutupi wajah adalah praktik yang berbahaya dan harus dihindari. Lebih dari itu, prioritaskan kesehatan secara keseluruhan, termasuk manajemen stres, nutrisi, aktivitas, dan kunjungan dokter yang sering.

Lebih baru Lebih lama