Salah seorang warga membawa Nasi Ambeng untuk dibawa ke petilasan Mbah Ontokusumo. (Donny)


TEMBELANG – Riuh warga Dusun Subersoko, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang sudah terlihat ketika matahari belum sepenggalah tingginya. Kian meriah dengan tambahan umbul-umbul berwarna merah putih yang bersandingan dengan hiasan janur kuning terpasang megah disepanjang jalan menuju ke area Petilasan Mbah Ontokusumo pada Jumat (10/6). Kala itu sedang dilangsungkan sedekah bumi bertajuk Gawai Bumi Sumbersoko.

Tari kolosal Bujang Ganong yang dipentaskan sebagai penutup rangkaian Kirab Tumpeng. (Donny)

Kepala Dusun Sumbersoko, Sulkhan menjelaskan gelaran ini rutin dihelat sebagai ungkapan syukur atau hasil panen pertama di masa rendheng (Jawa: Musim Penghujan). Tradisi ini pun tak lepas dari mata pencarian warga Dusun Sumbersoko yang sebagian besar adalah petani.

Tradisi ini sudah turun temurun dan beranggapan bahwa bila kaum lelaki yang memasak bisa lebih cepat selesai. Sementara larangan untuk mencicipi masakan tak lebih selaiknya filosofi sedekah bumi yang dilakukan bersamaan.  

“Maka sesuai ajaran turun temurun dari buyut kami untuk menghormati alam dan atas segala yang telah diberikan sehingga wajib bersyukur. Langkahnya melalui sedekah bumi ini karena sebagai petani tak dapat terpisahkan dengan keberadaan alam semesta. Untuk itu menjaga dan melestarikannya adalah tugas pokok kami,” terang Sulkhan.

Gunungan tumpeng dan hasil bumi yang dikirab oleh warga Dusun Sumbersoko. (Donny)

Menariknya dalam sedekah bumi di Dusun Sumbersoko adalah kaum lelaki wajib memasak menu utama yakni seekor kambing jantan. Bahkan setelah matang pun, dilarang keras untuk mencicipinya dan semua prosesnya dari penyembelihan hingga memasak dilakukan di Petilasan Mbak Ontokusumo.

 
Sulkhan menjelaskan, “Tradisi ini sudah turun temurun dan beranggapan bahwa bila kaum lelaki yang memasak bisa lebih cepat selesai. Sementara larangan untuk mencicipi masakan tak lebih selaiknya filosofi sedekah bumi yang dilakukan bersamaan.”

Warga memadati area makam dan petilasan Mbah Ontokusumo. (Donny)

Menurut Kepala Seksi Sejarah dan Budaya, Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Anom Antono, S.Sn. sedekah bumi Dusun Sumbersoko ialah ritus Budaya Jawa. Didalamnya menyimbolkan keterikatan alam dengan manusia. Anom Antono, menguraikan disitu jelas sekali menggambarkan ikhtiar masyarakat dalam menjaga pendar tradisi di tengah arus global yang deras saat ini. Sejurus itu pula wajibnya wayang dan tari kolosal dengan lakon Bujang Ganong dalam prosesi sedekah bumi Dusun Sumbersoko memperlambang usaha serta kerja keras warga dalam segala kondisi.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama