Warung Rimba Jaya yang terletak di kawasan Hutan Desa Mojodanu, Kecamatan Ngusikan. (Donny)

NGUSIKAN – Dunia kuliner sepertinya tidak berbatas. Apa pun serasa bisa dijadikan santapan nikmat asal memahami cara meraciknya. Baik itu olahan sayuran, daging, ataupun pelbagai bahan lain yang tersedia.

Tetapi bagaimana jika yang kita jajal kali ini adalah masakan dari tangan dingin Wartini di Desa Mojodanu, Kecamatan Ngusikan. Di Warung Pojok Pertigaan Rimba Jaya miliknya, persis menuju ke Gunung Pucangan ini menawarkan sensasi kuliner yang berbeda. Sebab yang dimasak adalah daging bekicot, biawak, hingga swike atau katak hijau.

Seporsi Swike, Rica-Rica Biawak dan Tongseng Bekicot. (Donny)

Terdorong rasa penasaran, pada Jumat (13/5) saya pun mencobanya. Memesan olahan ketiganya yang rata-rata dibuat dengan sensasi pedas plus dengan seporsi nasi hangat. Pertama, ketika melihat masakan bekicot sekilas sudah memudarkan bayangan yang sempat terbangun karena tak pernah terbesit sedikit pun bakal menyantap hewan berlendir ini. Namun kepiawaian Wartini dalam memasaknya, membuat rasa lapar kian menggebu ingin segera menyantapnya.

Ternyata pada daging bekicot sangatlah kenyal. Lengkap dengan bumbu pedas yang membalut seluruh bagian, malah tak dapat membendung untuk terus mengunyahnya. Serasa antara daging dan bumbunya ini menyatu ketika di olah menjadi tongseng.

  Wartini saat mengemas keripik kulit biawak. (Donny)


Kedua, rica-rica biawak. Dimasak menggunakan bumbu rica-rica khas Manado, Sulawesi Utara ini jelas akan membuat menyeka banyak keringat yang bercucur. Maklum saja bumbu yang diramu sebagian besar dipenuhi dengan cabai. Namun nyatanya tetap saja enak di lidah dan membuah keranjingan. Daging biawak pun tak alot, semakin menarik ada rasa gurih yang timbul karena dipadukan dengan kulitnya setelah digoreng kering bak menjadi kerupuk.

Ketiga dipungkasi dengan menyantap swike yang dimasak lagi-lagi dengan bumbu pedas. Meski selayang tergambar sosok hewan amfibi ini, tetapi setelah menjajal pada gigitan pertama langsung ketagihan. Daging swike serupa dengan ayam, berserat dan memiliki tekstur yang menciptakan sensasi tersendiri. Terlebih bumbu pedas yang setia menemani, lebih membuat kenikmatan santap makan siang kali ini benar-benar luar biasa.

Rupa tekstur daging katak yang telah diolah. (Donny)

Tak percaya kenikmatan olahan daging bekicot, biawak, dan swike? Caba saja sendiri karena buka dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Seporsi olahanya pun terbilang sangat murah, hanya Rp 5.000 per porsi. Sementara nasi putihnya cukup merogoh kocek Rp 3.000 saja. Dijamin puas atas kenimatan santapan tak biasa ini.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama