Pokja pemeliharaan tanaman. (Rabithah)


MOJOAGUNG – Keberhasilan meraih supremasi tertinggi sebagai satuan pendidikan yang terus menegapkan kesadaran kebersihan lingkungan yakni Adiwiyata menyimpan pekerjaan rumah tersendiri yang harus diselesaikan secara berkelanjutan. SMP Negeri 3 Mojoagung pun tak mengelakan bila selama ini terus membangun kebiasaan kebersihan lingkungan tidak hanya secara fisik melalu fasilitas yang ada. Melainkan harus secara keseluruhan merasuk ke dalam pribadi civitas akademiknya.

Adanya perubahan penilaian terhadap satuan pendidikan Adiwiyata menyebabkan harus lekas menyesuaikan diri dengan cepat. Memiliki Pokja yang disesuaikan dengan persyaratan ataupun dinamika hidup sehat yang sedang populer belakangan.

Diakui Kepala SMP Negeri 3 Mojoagung, Rudhi Atmoko, M.Pd. penghargaan yang diraih sebagai satuan pendidikan Adiwiyata Nasional di penghujung 2021 menjadi sebuah tanggungjawab baru yang harus diemban. Bukan saja mempertahankannya, melainkan harus berproses bersama membangun sejak dalam gagasan hingga implementasi program.

Baca Juga: Rekonsiliasi Data Penertiban Pelaporan Belanja SD

“Memang tidaklah mudah meraih predikat sebagai satuan pendidikan Adiwiyata Nasional. Diawali sejak 2006 merintis sebagai satuan pendidikan berbasis lingkungan, baru di 2008 mendapat apresiasi Adiwiyata Kabupaten. Perlahan dengan keseriusan mempersiapkan diri hingga berhasil meraih Adiwiyata Provinsi Jawa Timur di 2017.

Rudhi Atmoko. (Rabithah)

Ketua Penanggungjawab Program (PJP) Adiwiyata, SMP Negeri 3 Mojoagung, Dra. Laili Wahyuni Astuti mengakui sampai membuat 30 Kelompok Kerja (Pokja). Diantaranya yang pernah dijajal dan terbukti berhasil seperti teknik pengelolaan sampah, konservasi energi, pembuatan kompos, pelatihan sanitasi dan drainase, pemeliharaan tanaman sekaligus peternakan, hingga produk olahan yang tetap ramah lingkungan.

Jajaran guru SMP Negeri 3 Mojoagung. (Rabithah)

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Mojoagung ini mengungkapkan, “Setelah berhasil membentuk serta menjalankan Pokja, barulah menginisiasi memilih Kader Adiwiyata. Nantinya para Kader Adiwiyata yang akan berupaya menggerakan peserta didik lainnya untuk turut berpartisipasi dan mengontrol setiap kelas sudah melaksanakan gerakan kebersihan sebagaimana yang ada dalam Pokja.”

Pokja pemeliharaan hewan ternak. (Rabithah)

Sekretaris PJP Adiwiyata, SMP Negeri 3 Mojoagung, Fatkhurrohman, S.Pd. mengakui adanya perubahan penilaian terhadap satuan pendidikan Adiwiyata menyebabkan harus lekas menyesuaikan diri dengan cepat. Memiliki Pokja yang disesuaikan dengan persyaratan ataupun dinamika hidup sehat yang sedang populer belakangan. Sehingga inovasi tiap Pokja sangatlah diharapkan, meskipun tidak dipungkiri masih ada keterbatasan dalam alat yang ada. Namun kebersamaan tim Adiwiyata membuat keterbatasan itu serasa sirna begitu saja.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

SMP NEGERI 3 MOJOAGUNG


Tahun berdiri : 1999

Jumlah guru dan pegawai : 48

Jumlah peserta didik : 551

Ekstrakurikuler : Basket, voli, PMR, Pramuka, musik, karawitan, tata boga, pencak silat, dll.

Lebih baru Lebih lama