Pemantauan parenting anak didik. (ist)


PLOSO – Menyandang predikat sebagai Sekolah Penggerak, membuat TK Negeri Pembina Ploso harus mampu menampilkan inovasi terbaru dalam mensukseskan pembelajaran. Terlebih sekarang ini kebutuhan anak didik sangatlah kompleks, menyesuaikan dengan perkembangan zamannya sekarang. Salah satunya guna semakin membuat anak didik merasa nyaman ketika pembelajaran, maka diadakan parenting secara rutin.

Dengan adanya parenting ini sedikit banyak membuka paradigma wali anak didik tentang pembelajaran anak usia dini. Sehingga bisa memahami orientasi pembelajaran pada usia anak didik tak harus memaksakan capaian yang belum waktunya.

Kepala TK Negeri Pembina Ploso, Joni, S.Pd. mengatakan program parenting ini ditujukan kepada anak didik beserta dengan walinya. Sejalan dengan itu pula bagi guru di TK Negeri Pembina Ploso pun juga mengikuti kegiatan parenting ini guna menyelami dunia anak yang sangat beragam karakternya.

Baca Juga: SMA Trensains Tebuireng Alam Semesta Jadi Ruang Pembelajaran

Joni menerangkan, “Bentuk parentingnya biasanya dimulai dengan tanya jawab. Guru bisa melaporkan kegiatan pembelajaran maupun anak didik, kemudian ditanggapi oleh psikolog solusi ataupun penyelesaiannya yang tepat. Demikian pun dengan anak didik dan wali, mereka diperkenankan menceritakan kondisi yang dialami ketika pembelajaran serta mendampingi buah hatinya.”

Joni saat melakukan simulasi mengajar anak didiknya. (Donny)

Guru Kelas A3, TK Negeri Pembina Ploso, Aris Dwi Astutik, S.Pd. mengakui dengan adanya parenting ini sedikit banyak membuka paradigma wali anak didik tentang pembelajaran anak usia dini. Sehingga bisa memahami orientasi pembelajaran pada usia anak didik tak harus memaksakan capaian yang belum waktunya.

Aris Dwi Astutik ketika mengenalkan gambar gajah pada anak didik. (Donny)

“Wali anak didik akhirnya tahu pembelajaran yang pas buat jantung hatinya. Mereka tidak memaksakan harus mampu Baca, Tulis, dan Hitung (Calistung). Padahal anak didik semestinya pembelajarannya dibarengi dengan bermacam permainan,” jelas Aris Dwi Astutik.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama