Praktik di laboratorium sains. (ist)


Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.

Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno.

NGORO – Ungkapan sarat akan makna tersebut tampaknya cukup menggambarkan cita-cita luhur yang dilayangkan oleh segenap civitas akademika SMA Trensains Tebuireng. Meski belum genap satu dekade berdiri, namun mampu merancang serangkaian program guna membekali peserta didiknya agar kelak menjadi ilmuwan yang membanggakan.

Peserta didik juga melakukan praktik penelitian alam semesta, seperti ilmu falak yang mempelajari lintasan benda langit khususnya di bumi, bulan, serta matahari. Apabila dirasa mumpuni, lalu dilatih mentalnya untuk mengikuti ajang sains pada tingkat nasional maupun internasional.

Kepala SMA Trensains Tebuireng, Umbaran, S.H,I. menerangkan bahwa konsep Pesantren Sains (Trensains) merupakan pembelajaran ala pesantren yang disintesakan dengan satuan pendidikan untuk mengkaji sains atau ilmu alam secara mendalam. Hal tersebut diejawantahkan melalui pelbagai program diantaranya pembelajaran kurikuler sekaligus penelitian dan percobaan ilmiah yang mengacu pada 800 ayat kauniyah atau segala macam ciptaan Allah SWT.

Baca Juga: Merumuskan Ragam Main dalam IKM

Pria yang identik dengan songkok hitam itu mengatakan, “Kurikulum yang diterapkan pun juga khas, yaitu disebut Kurikulum Semesta. Komposisi Mata Pelajaran (Mapel) terdiri dari Mapel utama sebagaimana dalam kurikulum nasional dan Mapel Kearifan Pesantren Sains atau yang dikenal Tool of Trensains. Kendati demikian dalam tata administrasinya tetap diselaraskan pada Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka.”

Kepala SMA Trensains Tebuireng, Umbaran, S.H,I. (Rabithah)

Peserta didik juga diarahkan untuk menjadi ilmuwan melalui serangkaian program Observasi Ayat-ayat Semesta, papar Umbaran. Pada program yang telah digagas sejak tahun 2014 tersebut peserta didik belajar tentang observasi bulan purnama, jari-jari bumi, lintang kota, dan hari tanpa bayangan.

Praktik penentuan lintang kota. (ist)

Hal tersebut diamini oleh Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Tendika Sukmaningtyas, S.Si. bahwa secara teknisnya peserta didik dibiasakan untuk membaca buku filsafat, peradaban, maupun biografi ilmuwan. Selanjutnya mengikuti kajian ayat-ayat semesta yang dipandu langsung oleh profesor berkompeten dibidangnya, diantaranya yaitu penggagas SMA Trensains Tebuireng yang berlokasi di Desa Jombok, Ngoro yaitu Prof. Agus Purwanto, D.Sc.

Kajian Ayat-ayat Alam Semesta. (ist)

“Peserta didik juga melakukan praktik penelitian alam semesta, seperti ilmu falak yang mempelajari lintasan benda langit khususnya di bumi, bulan, serta matahari. Apabila dirasa mumpuni, lalu dilatih mentalnya untuk mengikuti ajang sains pada tingkat nasional maupun internasional. Hal ini dimaksudkan memberikan motivasi agar memiliki cita-cita untuk melanjutkan jenjang pendidikan dan berprestasi di luar negeri.”

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

SMA Trensains Tebuireng:


Peserta didik : 442

Civitas Akademika : 67

Prestasi : a. Medali Emas International Mathematic Contest Singapore 2017.

b. Medali Perunggu International Mathematic Contest Singapore 2018.

c. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah IPB 2015 dan 2016.

d. Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah UNAIR Surabaya 2017.

Kuliah umum yang diikuti peserta didik SMA Trensains Tebuireng. (ist)

Lebih baru Lebih lama