Penerapan model Berdebat antar teman terbimbing. (Ist)

Iftato Udin Ahmad Haris, M.Pd.*


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berdebat dengan menggunakan kalimat bijak merupakan teknik yang paling tepat diterapkan pada peserta didik kelas IX di SMP Negeri 1 Jogoroto. Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdebat antar teman terbimbing dapat direkomendasikan untuk menjadi model pembelajaran yang berkualitas karena berbasis kemajuan akademis yang meliputi: ktitis, edikatif, adaptif, kreatif, dan elequent. Keberhasilan penerapan model Berdebat antar teman terbimbing ini merupakan keberhasilan komprehensif karena bisa bersifat berguna, urgent, meliputi berbagai aspek sosial remaja demi terbentuknya generasi milenial yang lebih cerdas, toleran, kritis, tangguh dan adaptif terhadap wacana perubahan kehidupan sosial yang semakin rumit dan perubahan yang sangat cepat.

Secara garis besar Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia menyajikan serangkaian kompetensi baik secara produktif dan secara reseptif, agar peserta didik memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Kompetensi sikap secara terpadu dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa, secara akumulatif ketrampilan-ketrampilan tersebut dapat dituangkan melalui pembelajaran debat antar teman sebaya di kelas.

Jagalah namamu jangan sampai disebut Penghianat Bangsa - Jendral Gatot Subroto. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati Jasa pahlawannya. Pengertian Berbicara Sudibyo (1997: 34) mengemukakan bahwa, berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Kaitan antara pesan dan bahasa lisan sebagai media penyampaian sangat erat. Pesan yang diterima oleh pendengar tidaklah dalam wujud asli, tetapi dalam bentuk bunyi bahasa.

Menurut Suhartono (2007) juga menjelaskan bahwa di samping intonasi yang tepat, dalam berdebat juga menggunakan lafal/artikulasi dan volume yang jelas. Isi atau pesan debat juga perlu disampaikan dengan ungkapan-ungkapan yang menarik, misalnya dengan menggunakan peribahasa ataupun metafora, misalnya untuk menunjukkan kenetralan, bisa dengan menggunakan bahasa, “Saya tidak ada di mana-mana, tetapi saya ada di mana-mana”. Ungkapan-ungkapan tersebut dapat dipelajari dari orator-orator ulung atau diciptakan sendiri secara kreatif.

Aspek-Aspek Debat

Berdasarkan urutan pada bagian sebelumnya, bahwa debat memiliki aspek yang harus diperhatikan karena merupakan bagian yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Adapun aspek-aspek dalam berdebat diantaranya adalah,

a. Tema
Tema adalah suatu hal yang merupakan masalah atau persoalan yang akan dibahas dan dikembangkan dalam debat.

b. Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin jalannya debat.

c. Peserta adalah orang yang mengambil peran dan terlibat langsung untuk menyumbangkan gagasan dalam sebuah debat. Peserta debat bisa terdiri dari perseorangan atau kelompok.

d. Pendengar Debat dapat saja dihadiri oleh para pendengar dari berbagai kalangan

e. Waktu Pihak penyelenggara harus merancang alokasi waktu debat sesuai dengan kebutuhan, para peserta harus diberi kesempatan secukupnya untuk memaparkan usul mereka secara jelas.

Keunggulan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Debat

a. Kelebihan metode debat
Memantapkan pemahaman konsep peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
Melatih peserta didik untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan.
Melatih peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.

b. Kekurangan Metode Pembelajaran Debat
Ketika menyampaikan pendapat saling berebut.
Saling adu argument yang tak kunjung selesai bila guru tidak menengah.

3. Peserta didik yang pandai berargumen akan selalu aktif tapi yang kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif.

Tujuan dan Manfaat Debat Aktif

Tujuan metode debat aktif ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang kontroversial serta memiliki sikap demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.

Metode debat aktif yang dilaksanakan di kelas memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Melatih peserta didik berfikir kritis.

b. Melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat secara baik dan benar. Mencari kebenaran topik yang sedang hangat atau sedang heboh-hebohnya dibicarakan oleh masyarakat.

c. Melatih peserta didik untuk memahami alur pikir orang lain yang berseberangan dengannya.

d. Melatih peserta didik untuk menumbuhkan ide atau gagasan baru dari hasil kajian peserta didik

Dalam pembelajaran berdebat dengan menggunakan kalimat bijak dapat memberikan motivasi sekaligus merupakan teknik yang paling tepat untuk diterapkan pada kelas IX di SMP. Proses pelaksanaan Berdebat antar teman terbimbing dibagi menjadi tiga tahap, yaitu prapembelajaran, pembelajaran, dan pasca pembelajaran. Pelaksanaan pada saat pembelajaran terdiri atas tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Diawali dengan persiapan pencarian topik-topik remaja dan masalah sosial, dibawah bimbingan dan konsultasi guru dan didiskusi antara anggota peserta debat dengan matang secara internal kelompok, dan selanjutnya dipresentasikan secara klasikal dan dilanjutkan direfleksikan secara klasikal beradasarkan pengamatan, penilaian antara kelompok secara klasikal.

*) Guru di SMP Negeri 1 Jogoroto
Lebih baru Lebih lama