Praktik membuat plano aspirasi anak desa. (ist)


JOMBANG – Kejujuran seorang anak haruslah dibina dan dibiasakan sedari dini. Kejujuran merupakan kepribadian yang mesti ditumbuhkan menjadi bagian dari karakter. Misi inilah yang terus diusung oleh Forum Anak Jombang (FAJ) maupun tingkatan di bawahnya yaitu Forum Anak Desa (FAD).

Dijelaskan oleh Kepala Bidang Perencanaan, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang yang juga sebagai Pembina FAJ, Moh Musyafiq, S.Psi. bahwa forum anak merupaan organisasi yang menjadi wadah atau pranata partisipasi bagi anak dibawah usia 18 tahun. Anggotanya merupakan perwakilan dari kelompok anak yang dikelola oleh anak-anak dan dibina oleh pemerintah sebagai media untuk mendengar, memenuhi aspirasi, suara, pendapat, keinginan dan kebutuhan anak dalam proses pembangunan.

Selain itu juga mendorong para FAD untuk turut serta dalam setiap kegiatan yang ada di desa masing-masing, seperti kepanitiaan hari besar nasional ataupun mengadakan acara khusus anak, seperti jambore atau festival anak.

Moh Musyafiq mengatakan, “Berdasarkan data yang dihimpun DPPKB-PPPA Kabupaten Jombang bahwa satu per tiga penduduk Kota Santri adalah kategori anak-anak. Jumlah tersebut bukan hal yang kecil sehingga penting untuk pemerintah melibatkan aspirasi anak-anak dalam proses pengambilan keputusan, baik di desa, kecamatan, hingga kabupaten.”

Baca Juga: Penyelenggara Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta Dapatkan Bantuan Hibah

Contohnya, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa, ujar Moh Musyafiq. Apabila terdapat pokok pembahasan terkait fasilitas bermain, ruang terbuka hijau, fasilitas olahraga bisa melibatkan aspirasi anak. Begitupula dengan perawatan fasilitas tersebut, jangan sampai sudah ada fasilitas olahraga namun seringkali anak tak mendapat jatah waktu penggunaan lantaran didominasi oleh kalangan dewasa.

Moh Musyafiq dan Alivia Wanda Dimarta. (Rabithah)

“Hal tersebut merupakan kisah yang sepele namun pasti masih banyak terjadi di setiap desa. Selanjutnya adalah permasalahan yang terbilang lebih berat, terkait angka putus sekolah, narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, kekerasan yang masih seringkali dijumpai oleh anggota FAD yang kemudian ditindaklanjuti oleh DPPKB-PPPA Kabupaten Jombang atau lembaga pemerintahan terkait. Selain itu juga mengupayakan tindakan preventif seperti sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan,” beber Moh Musyafiq ketika dijumpai dikantornya.

Kegiatan Forum Anak Desa yang juga melibatkan anak inklusi. (ist)

Pernyataan tersebut juga diamini oleh Ketua Forum Anak Jombang, Alivia Wanda Dimarta bahwa hingga Bulan Juli 2022 ini sudah sekitar 150 FAD yang berhasil terbentuk dan ditargetkan rampung seluruh desa pada tahun 2024. Kegiatan FAJ tak hanya sekadar membentuk FAD lalu ditinggalkan begitu saja. Melainkan terdapat keberlanjutan pembinaan, seperti pelatihan merumuskan kerangka berpikir kritis, membuat plano aspirasi hingga belajar bersama cara menyampaikan pendapat.

Jajaran anggota Forum Anak Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro. (ist)

Gadis yang masih duduk di bangku kelas XII itu memungkasi bahwa, “Selain itu juga mendorong para FAD untuk turut serta dalam setiap kegiatan yang ada di desa masing-masing, seperti kepanitiaan hari besar nasional ataupun mengadakan acara khusus anak, seperti jambore atau festival anak. Secara berkala para pengurus FAD akan menjalin koordinasi dengan FAJ terkait kegiatan maupun persiapan keterlibatan dalam rapat dengan aparatur desa.”

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama