Istoyo. (Rabithah)


KABUH – Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Kecamatan Kabuh tumbuh subur kelompok kesenian Jawa khususnya karawitan. Namun apabila tak dikelola oleh pimpinan yang ulet dan bertangan dingin maka bukan tidak mungkin kelompok kesenian tersebut bakal tergusur eksistensinya.

Tak ingin hal tersebut menimpa kelompok keseniannya, Pemimpin Kesenian Karawitan Kyai Ageng Jati Mulyo yang beralamatkan di Dusun Tanjung, Desa Tanjungwadung Kecamatan Kabuh, Istoyo pun mencurahkan segenap upayanya. Dari memantaskan kemampuannya secara pribadi hingga merembet keseluruh anggotanya.

Tak berpuas diri dengan kepiawaiannya sebagai Panjak Saron karawitan ala Jawa Timuran saja. Sebagai pimpinan harus terus menggembleng para anggotanya yang berjumlah sebelas orang itu. Sehingga Istoyo membeberkan kerap mempelajari kesenian karawitan ala Jawa Tengahan.

Ditelisik lebih mendalam, Istoyo mengungkapkan bahwa tak pernah berhenti belajar menekuni dunia karawitan sebagai Panjak (baca: Pemain Karawitan). Hal ini ditengarai bahwa sang ibu dahulu juga merupakan pemain karawitan bagian Saron dan Slenthren yang juga terkadang sebagai pemain Ludruk. Sehingga darah seni karawitan sudah melekat dalam jiwanya sejak duduk di bangku sekolah dasar ketika pertama kali menjajal memainkan alat musik karawitan.

Baca Juga: Manasik Haji SDN Kayangan I Diwek Berikan Pengalaman Ibadah di Tanah Suci

Pria berperawakan gagah itu mengatakan, “Dahulu sering ikut Ibu latihan dan pentas karawitan. Sehingga tertarik untuk menjadi Panjak pada bagian Saron. Untuk itu, ketika sore hingga malam selalu berlatih karawitan di balai desa”

Istoyo. (Rabithah)

Istoyo melanjutkan, sampai ketika itu pada tahun 1987 atas nama Desa Tanjungwadung membentuk kelompok kesenian bernama Karawitan Kyai Ageng Jati Mulyo, nama tersebut diambil dari kisah pembelian seperangkat alat musik karawitan dari hasil menjual kayu Pohon Jati yang ageng atau besar.

Istoyo. (Rabithah)

Pria yang juga memiliki usaha penyewaan tenda tersebut merupakan generasi ketiga pemimpin Karawitan Kyai Ageng Jati Mulyo. Tak berpuas diri dengan kepiawaiannya sebagai Panjak Saron karawitan ala Jawa Timuran saja. Sebagai pimpinan harus terus menggembleng para anggotanya yang berjumlah sebelas orang itu. Sehingga Istoyo membeberkan kerap mempelajari kesenian karawitan ala Jawa Tengahan.

Anggota Karawitan Kyai Ageng Jati mulyo. (Ist)

Belajarnyapun bisa dari mendengarkan baik secara langsung melihat pementasan atau melalui portal YouTube, tandas Istoyo. Musik karawitan Jawa Timuran dan Jawa Tengahan tak memiliki perbedaan secara signifikan, hanya saja ketukan nada pada Jawa Timuran cenderung lebih cepat dan rancak. Pengalaman tersebutlah yang dapat disarikan dan dipraktikannya bersama rekan sejawatnya.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

DATA ISTOYO


Nama : Istoyo

Alamat : Dusun Tanjung, Rt/Rw 02/01, Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh

Telepon : 081333823909

Lebih baru Lebih lama