Ilustrasi anak didik sedang belajar dan bermain bersama. (Dok.MSP)


JOMBANG – Sistem Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seyogianya dirancang dengan memperhatikan keanekaragaman dan pelbagai karakteristik guna memenuhi kebutuhan dasar anak. Kebutuhan esensial tersebut meliputi kesehatan anak usia dini, pendidikan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan.

Kendati demikian untuk memenuhi seluruh kebutuhan anak tersebut secara maksimal tentu harus melalui koordinasi lintas sektor. Sehingga PAUD Holistik Integratif (HI) hadir untuk mengakomodasi seluruh pemangku kepentingan yang mampu serta memiliki misi menyejahterakan anak usia dini. Pembagian kewenangan ini tentu menjadi strategi berlian yang tepat sasaran, sehingga implementasi PAUD HI merupakan hal harus diupayakan dengan maksimal.

Teknis sederhana yang sangat menggambarkan PAUD HI adalah sosialisasi kepada guru, wali anak didik dan masyarakat terkait disiplin mengontrol asupan gizi anak didik, seperti menyeleksi penjual makanan di satuan pendidikan dan bekal anak didik dari rumah.

Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang. Senen, S.Sos., M.Si. dalam sambutannya kala acara pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan PAUD HI pada Selasa (23/8), menyampaikan bahwa Disdikbud Kabupaten Jombang memiliki komitmen secara penuh untuk mendukung seluruh program yang berkenaan implementasi PAUD HI. Untuk itu berharap para kepala satuan PAUD dan guru juga turut menyukseskan program lintas sektor ini.

Senen mengatakan, “Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang besar untuk membentuk kepribadian individu tersebut di masa depan. Sehingga pemenuhan hak dasar anak harus dipenuhi dengan baik. Guna mewujudkannya tentu dibutuhkan kolaborasi dengan pelbagai pihak seperti dengan pihak pemerintah desa, penyelenggaraan kesehatan, masyarakat umum khususnya wali anak didik yang bersangkutan. Tak kalah pentingnya juga turut serta mendukung program dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang juga memiliki misi menyukseskan PAUD HI.”

Baca Juga: 2022 Jajaki PAUD Holistik Integratif

Setali dengan pernyataan di atas, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang, Moh Suyuti, S.Sos., M.M. menyampaikan bahwa implementasi PAUD HI erat kaitannya dengan pengentasan permasalahan Stunting atau keadaan kekurangan gizi pada anak. Selain itu juga menjadi strategi untuk mendeteksi permasalah kesehatan dan kesejahteraan lainnya yang dimungkinkan dialami anak didik.

Moh Suyuti mengutarakan, “Permasalahan tersebut cukup beragam diantaranya pemenuhan kebutuhan pendidikan, lingkungan tumbuh dalam keluarga, kecukupan sumber makanan, layanan kesehatan, keamanan hingga hak asasi manusia. Kesemua permasalahan tersebut menjadi tanggungjawab pelbagai OPD. Untuk itu harus ada program untuk mengakomodir yang tertuang dalam PAUD HI.”

Senen. (Rabithah)

Lebih lanjut pria yang identik dengan songkok hitamnya ini mengatakan bahwa penyelenggaraan PAUD HI di Kabupaten Jombang mulai terlaksana sejak lama sekitar tahun 2013. Namun masih memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian lebih lanjut dan mulai gencar kembali saat tahun 2021, ditandai dengan maraknya sosialisasi dan Bimtek PAUD HI.

“Berdasarkan data pada Bimtek awal tahun 2022 terdapat 20 satuan pendidikan jenjang TK dan KB yang telah menyelenggarakan PAUD HI. Kemudian pada pertengahan tahun 2022 tepatnya bulan Agustus terdapat 110 satuan pendidikan. Kriteria satuan pendidikan yang terpilih mengikuti Bimtek tersebut diantaranya telah mampu dan percaya diri dalam menjalin koordinasi dan bersinergi dengan pihak yang mendukung pemenuhan kebutuhan anak, seperti pemerintah desa, bidan desa dan Puskesmas,” tandas Moh Suyuti.


Moh Suyuti. (Rabithah)

Sementara itu dijelaskan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang yang juga merupakan tim penyusun Peraturan Bupati tentang PAUD HI Kabupaten Jombang, dr. Wahyu Sri Harini bahwa program PAUD HI merupakan bagian dari penguatan kelembagaan dan dasar hukum dalam penyelenggaraan kesehatan dan pemenuhan gizi anak usia dini. Peran Dinkes Kabupaten Jombang dalam PAUD HI diantaranya adalah membersamai proses advokasi, sosialisasi, dan fasilitasi pelaksanaan kesehatan.

Wahyu Sri Harini mengatakan, “Implementasi PAUD HI mutlak tak dapat dipisahkan dengan pihak penyelenggara kesehatan baik tingkat desa hingga pemangku kebijakan di Dinkes Kabupaten Jombang. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan tersebut meliputi kegiatan koordinasi, sinkronisasi kegiatan, dan anggaran kesehatan. Apabila hal tersebut telah terlaksana maka pemantauan dan evaluasi juga harus terlaksana secara berkelanjutan.”


Wahyu Sri Harini. (Rabithah)

Salah satu pelayanan dasar pada PAUD HI yang difasilitasi Dinkes Kabupaten Jombang adalah pelayanan kesehatan anak usia Bawah Lima Tahun (Balita) yang meliputi kegiatan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemantauan perkembangan, pemberian vitamin dan imunisasi, jelas Wahyu Sri Harini. Selain itu juga pemeriksaan kesehatan gigi, pelbagai jenis kebutuhan vaksin serta penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah tingkat PAUD.

Ketua II Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Jombang, yang juga menjabat Fasilitator PAUD HI, Eni Lailiyah, S.Pd., M.Pfis., menyampaikan bahwa sebenarnya beberapa satuan pendidikan jenjang TK di Kota Santri banyak yang telah mampu mengimplementasikan PAUD HI sejak beberapa tahun silam, termasuk di yayasan binaannya yaitu Al Wardah Peterongan. Namun baru menyadari bahwa konsep integrasi antara pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan tersebut merupakan program PAUD HI pada tahun 2021 saat ada sosialisasi dari Disdikbud dan Dinkes Kabupaten Jombang baik secara langsung maupun Online.

Eni Lailiyah. (ist)

Perempuan yang juga berpredikat sebagai guru berprestasi jenjang TK tahun 2020 Kabupaten Jombang itu juga menyampaikan bahwa, teknis penyelenggaraan PAUD HI, setiap satuan pendidikan harus memiliki program yang bertujuan memenuhi kebutuhan esensial anak didik, misalnya deteksi dini tumbuh kembang secara berkala, pemeriksaan gigi dan vaksinasi berkolaborasi dengan Puskesmas serta memenuhi sarana prasarana laiknya pengukur tinggi badan, timbangan berat badan dan alat kesehatan sederhana lainnya.

Eni Lailiyah mengungkapkan, “Kendati demikian, apabila belum mampu mengejawantahkan program secara mandiri bisa berkolaborasi atau menetapkan Memorandum of Understanding (Bahasa Inggris: Nota Kesepakatan) dengan program gagasan kader desa, bidan desa hingga organisasi terkait yaitu IGTKI dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi). Teknis sederhana yang sangat menggambarkan PAUD HI adalah sosialisasi kepada guru, wali anak didik dan masyarakat terkait disiplin mengontrol asupan gizi anak didik, seperti menyeleksi penjual makanan di satuan pendidikan dan bekal anak didik dari rumah.”

Sementara itu, Ketua Himpaudi Kabupaten Jombang, Tita Aniqowardani, S.Pd. menyampaikan bahwa teknis pelaksanaan PAUD HI di satuan pendidikan KB sangat bersinergi dengan Dinkes Kabupaten Jombang, hal ini disebabkan usia anak didik masih tergolong Balita. Sehingga secara berkala pasti ada pembinaan dari Dinkes Kabupaten Jombang terhadap para pendidik PAUD. Sebut saja diantaranya adalah terkait pentingnya pemberian Air Susu Ibu, buku Kesehatan Ibu dan Anak, Stunting, UKS PAUD serta tanda-tanda gizi buruk dan penanganannya.

Tita Aniqowardani. (Rabithah)

“Selain itu, implementasi teknis PAUD HI juga tak selalu dilakukan mandiri oleh satuan pendidikan. hal tersebut tentu menjadi tantangan bagi setiap tenaga pendidik yang harus mampu berkolaborasi dengan pihak penyelenggara kesehatan dan kesejahteraan terkait. Himpaudi Kabupaten Jombang juga berupaya menumbuhkan kepekaan kolaborasi tersebut dengan cara menginisiasi lomba menu bekal sehat dan kreatif bagi seluruh satuan pendidikan yang dikoordinir setiap kecamatan, selanjutnya dipilih pada babak final di tingkat Kabupaten,” tandas Perempuan yang juga berpredikat Fasilitator PAUD HI tersebut.

Secara tidak langsung hal tersebut dapat memantik setiap satuan pendidikan untuk membangun kolaborasi dengan pihak penyelenggara kesehatan dan kesejahteraan di lingkungan masing-masing untuk menjadi juri lomba, pungkas Tita Aniqowardani. Lebih dari itu keberadaan kelas orangtua juga menjadi fokus teknis implementasi PAUD HI. Kelas orangtua dapat diselenggarakan secara berkala setiap bulan dengan pembahasan pelbagai tema seperti yang telah didapatkan ketika tenaga pendidikan mendapat sosialisasi di Disdikbud dan Dinkes Kabupaten Jombang.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Lebih baru Lebih lama