Rahmat Sularso Nh.*

Usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini seolah tak ada garis akhirnya. Setiap waktu perubahan selalu terjadi dan kesemuanya hampir pasti menyasar seluruh aspek dalam pendidikan. Dari kurikulum sebagai acuan utama pelaksanaan pendidikan, guru yang merupakan garda terdepan pelaksana pendidikan, serta anak didik atau peserta didik yang notabene berperan menjadi pembelajar pun tak bisa lepas dari pembaruan tersebut.

Lumrah saja melihat adanya perubahan dalam dinamika di dunia pendidikan yang begitu cepat. Bahkan seakan tidak diberi kesempatan barang menengok sejenak hasil dari pembaruan sebelumnya telah ada inovasi lagi yang harus dipelajari dengan segera selanjutnya diterapkan dengan baik. Hal itu tiada lain guna mengimbangi arus perubahan global yang memang sangat cepat serta dinamis.

Tak usah menunggu waktu lama, sejenak perubahan itu sudah ada dan berlangasung begitu saja. Oleh karenanya, sangat harus dimaklumi jika hal tersebut juga berlaku dilaju pendidikan Indonesia.

Salah satu diantaranya adalah adanya Program PAUD Holistik Integratif. Jika ditelaah lebih mendalam, memang secara konseptual program yang digadang akan semakin menegaskan kulitas pendidikan dasar suatu individu ini. Tak hanya menyasar pada kualitas pendidikan secara akademik, melainkan karakter hingga sisi kesehatan anak didik bakal terbentuk dengan paripurna. Ditambah lagi juga mendorong adanya kesejahteraan pendidik PAUD yang diharapkan juga bakal menjadi indikator pemantik dalam memberikan pelayanan pendidikan yang jauh lebih baik lagi.

Dalam pemberian makanan tambahan memang sebagian satuan pendidikan PAUD telah menjalankan. Tetapi kembali baiknya dalam pemberian makanan tambahan ini menyesuaikan dari rekomendasi pihak kesehatan agar lebih sesuai dan tepat sebagaimana yang dibutuhkan anak didik.

Jadi secara tidak langsung Program PAUD Holistik Integratif dapat dipahami sebagai satuan PAUD yang mendukung pemenuhan layanan esensial yang holistik (melihat secara keseluruhan) melalui penyelenggaraan layanan terintegrasi antar unit yang sudah diatur dalam Perpres Nomor 60 tahun 2013. Untuk itu supaya dapat tercapai dibutuhkan kerjasama dan keterlibatan lintas sektoral dilatari komitmen kuat baik yang berkaitan langsung maupun tidak dalam PAUD. Sehingga pada akhirnya akan melahirkan generasi yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.

Tetapi dalam mengusung sebuah program yang bagus serta butuh keterlibatan banyak tangan memang bukan soal mudah. Sebelumnya harus ada penyamaan visi, misi, dan proyeksi dalam menimplementasikannya. Jangan menitikberatkan kepada salah satu pihak saja. Bahkan ada pihak yang seolah sebatas 'angka ikut'. Namun dalam perjalanannya akan menjadi beban karena hanya mengikuti arus yang berjalan. Tanpa ada aksi yang bisa dijalankan melalui peranannya.

Baca Juga: Proses Penyusunan Dasar Hukum Program PAUD HI

Selain itu juga harus mampu menjalankan lima indikator utama jika satuan pendidikan PAUD menyandang predikat sebagai PAUD Holistik Integratif diantaranya adalah pendidikan, pemeriksaan kesehatan, makanan tambahan, posyandu, dan deteksi tumbuh kembang anak. Kalau dilihat sudah jelas bahwa sejumlah indikator ini berkenaan dengan pihak lain di luar satuan pendidikan PAUD. Oleh karena itulah, wajar jika komitmen awal haruslah kuat sebelum Program PAUD Holistik Integratif ini dijalankan.

Dari segi pendidikan saja, ini menyangkut langsung perihal kompetensi pendidik dalam memberikan sebuah layanan pendidikan yang mumpuni. Membangun sentra belajar yang menyenangkan dengan menyesuaikan dunia anak didik. Sebagaimana diketahui, dunia anak didik cenderung lebih kepada permainan. Sehingga dengan demikian pendidik mesti bisa menjalankan model pembelajaran sembari bermain. Walaupun sekilas tampak sukar mengkolaborasikannya, seiring dengan pengalaman sebelumnya pastilah bisa. Tinggal menentukan ragam pilihan model pembelajaran yang lebih bervariatif.

Kemudian perihal pemeriksaan kesehatan, posyandu, hingga deteksi tumbuh kembang anak didik tidak bisa dilakukan sendiri oleh satuan pendidikan PAUD. Butuh pihak yang berkompetensi dan mempunyai keprofesionalan di bidang tersebut. Sehingga secara rutin dan berkala memantau dengan telaah yang tepat sehingga kalau pun ada yang butuh tindakan lebih lanjut dapat segera ditegakkan.

Sementara dalam pemberian makanan tambahan memang sebagian satuan pendidikan PAUD telah menjalankan. Tetapi kembali baiknya dalam pemberian makanan tambahan ini menyesuaikan dari rekomendasi pihak kesehatan agar lebih sesuai dan tepat sebagaimana yang dibutuhkan anak didik. Berikutnya untuk mensukseskannya membutuhkan pula kesepakata yang dikuatkan denga komitmen wali anak didik dalam menuduku jalannya Program PAUD Holistik Integratif ini.

Sebab, bagaimana pun juga wali anak didik memiliki andil yang besar dalam memberikan sumbangsih keberhasilan program ini. Ditambah dengan penguatan yang diberlakukan di lingkungan rumah agar wujud dari intergratif itu ada.

*) Pemimpin Redaksi Majalah Suara Pendidikan
Lebih baru Lebih lama