Kegiatan Tausyiah sebagai pembuka Maulid Nabi. (ist)


TEMBELANG – Memperingati momentum bersejarah seperti halnya Maulid Nabi Muhammad tentu akan sangat berkesan apabila konsep kegiatannya menarik serta kreatif. Terlebih di lingkup dunia pendidikan. Variasi maupun penganyaran gagasan kegiatan penting dilakukan supaya peserta didik mendapat pengalaman serta pengetahuan baru pada setiap hajat di satuan pendidikan.

SDN Mojokrapak III Tembelang pun menyadari sepenuhnya pentingnya hal tersebut. Terbaru, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad 1444 Hijriyah kali ini, acara yang digelar tak sebatas seremonial belaka. Melainkan turut mengusung konsep pembelajaran di luar kelas dengan pelbagai kegiatan yang berlangsung sejak (13-15/10).

Gagasan segar nan inovatif semacam ini kedepannya juga perlu dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan stakeholder terkait. Supaya tak hanya berhenti pada sewaktu kegiatan semata, melainkan dapat berkelanjutan dan menyokong peningkatan kualitas satuan pendidikan.

Selama tiga hari tersebut, aneka kegiatan dilangsungkan dan diikuti oleh seluruh peserta didik dan dewan guru SDN Mojokrapak III Tembelang. Mulai dari Tausyiah meneladani sikap Nabi Muhammad, penampilan bakat minat keagamaan peserta didik, bazar jajanan tradisional, hingga Sambung Rasa.

Pembimbing Mulok Diniyah, SDN Mojokrapak III Tembelang, Doni Agung Wicaksono, menjelaskan, tercetusnya ide yang sudah terimplementasi tersebut berangkat dari upaya untuk menjawab tantangan pembelajaran saat ini. Khususnya untuk senantiasa menambah pengalaman maupun pengetahuan peserta didik di lingkungannya.

Baca Juga: Supevisi dan Manajerial Wajib Bagi Kepala TK di Jombang

“Walhasil, munculah nama kegiatan Sambung Rasa. Adapun bentuk pelaksanannya, peserta didik kelas III-VI kita ajak berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Amanah dan Pesantren Yatama Indonesia Al-Fattah. Dalam waktu kunjungan selama kurang lebih dua jam, peserta didik dikenalkan dengan segala aktivitas dan metode menimba ilmu oleh para santri/santriwati di pondok pesantren. Selebihnya, kegiatan juga diisi dengan pemberian santunan, pembacaan solawat diba bersama para santri/santriwati serta tausyiah yang diberikan kepada peserta didik oleh pengurus pondok pesantren,” ungkap Doni Agung Wicaksono.

Menariknya, kendati baru pertama kali dihelat, Sambung Rasa telah mendapat tempat di hati peserta didik. Pembimbing Mulok Keagamaan, SDN Mojokrapak III Tembelang, Sofi Nuril Fu’ad membenarkan hal tersebut.

Penampilan pembacaan surah pendek oleh salah satu peserta didik. (ist)

Selang beberapa hari usai berkunjung dan mendapati nuansa belajar ilmu agama di lingkungan pondok pesantren, keaktifan peserta didik tatkala kembali belajar di kelas perlahan meningkat. Sebagai contoh, dalam pelafalan ayat-ayat Alquran, keterampilan berkesenian Al-Banjari, semuanya membuncahkan semangat peserta didik untuk lekas mahfum dan menguasai metodenya.

Kemeriahan bazar yang digelar di halaman SDN Mojokrapak III Tembelang. (ist)

Sofi Nuril Fu’ad mengatakan, “Selain itu, dari karakter juga mulai nampak ada perubahan. Peserta didik saat ini lebih berhati-hati berucap dan menjaga sikap, terutama sopan santunnya. Tentunya ini menjadi modal yang cukup laik untuk dapat meningkatkan kompetensi peserta didik di bidang keagamaan.”

Sementara itu, dari kacamata Kepala SDN Mojokrapak III Tembelang, M. Adi Irwansyah, S.Pd. gagasan segar nan inovatif semacam ini kedepannya juga perlu dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan stakeholder terkait. Supaya tak hanya berhenti pada sewaktu kegiatan semata, melainkan dapat berkelanjutan dan menyokong peningkatan kualitas satuan pendidikan.

Antusias peserta didik dalam menyimak Tausyiah saat Sambung Rasa. (ist)

“Penuh syukur, dari hasil Sambung Rasa yang sudah terlaksana, telah menghasilkan rancangan kerjasama program Tahfidz antara SDN Mojokrapak III Tembelang dengan pihak pondok pesantren. Tentunya, dari kerjasama ini selain mutu, diharapkan karakter peserta didik dari segi relijiusitasnya senantiasa terasah,” tandas M. Ardi Irwansyah.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama