Langkah awal pengolahan aplikasi Canva. (Donny)


NGUSIKAN – Kompetensi pedagogik seorang guru dalam membersamai proses peserta didik menyerap ilmu, untuk saat ini memang mesti dipertegas dalam bentuk pengajaran secara kreatif nan menyesuaikan jiwa zaman. Oleh karenanya, tak ingin terlena dan tenggelam dalam buaian zona nyaman, Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Ngusikan menghelat kegiatan bagi seluruh guru dan kepala SD se-Kecamatan Ngusikan bertajuk Pelatihan Model Peningkatan Kompetensi Abad 21.

Kepala FKKG Kecamatan Ngusikan, Hendra Wahyu Rianto, S.Pd. menjelaskan, pihaknya sengaja menggelar pelatihan secara bertahap dan tidak selesai pada satu materi saja. Melainkan melingkupi materi penyusunan modul pembelajaran berbasis Science, Technology, Engineering, and Math (STEM) aplikasi Canva, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sebab itulah, berdasarkan materi yang diberikan cukup beragam, maka jadwal pelatihan dilaksanakan berjenjang dan dilaksanakan sejak (31/10) sampai (1-2-5/11) di SDN Keboan Ngusikan.

Melalui pelatihan ini harapannya untuk jangka panjangnya, guru mampu berkolaborasi untuk menjadi fasilitator peserta didik dalam menemukan problematika seraya solusinya bagi lingkungannya.

“Adapun latar belakang pelatihan ini kami sesuaikan dengan upaya memberikan pemahaman bagi para guru perihal bentuk konkret pengaplikasian STEM yang sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka sebagai landasan P5. Selanjutnya, tujuan dari tema kegiatan ini tiada lain untuk mempertajam kecakapan para guru di Kecamatan Ngusikan, dalam mengolah bahan serta mengimplementasi pembelajaran bernapas STEM dan P5. Senyampang itu pula aplikasi Canva menjadi ruang baru bagi para guru untuk mengkreasi modul pembelajaran supaya menarik dan tidak monoton. Kesemuanya ini dihimpun dari tutor sebaya yang sebelumnya sudah mendapat pelbagai pelatihan sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur” jelas Hendra Wahyu Rianto.

Sehubungan dengan kreativitas dalam mengolah aplikasi Canva, di akhir pelatihan seluruh peserta dari setiap satuan pendidikan yang diwakili oleh Guru Kelas I dan IV, wajib mempresentasikan modul bahan ajarnya, imbuh Hendra Wahyu Rianto. Materi presentasi ini sendiri harus diambil dari kondisi satuan pendidikan masing-masing yang nantinya baik kekurangan maupun kelebihannya mesti ditindaklanjuti dengan kegiatan projek.

Baca Juga: SDN Jarak I Jogoroto Berbagi dan Berekspresi di Hari Santri Nasional

Wahyu Hendra Rianto menambahkan, “Melalui pelatihan ini harapannya untuk jangka panjangnya, guru mampu berkolaborasi untuk menjadi fasilitator peserta didik dalam menemukan problematika seraya solusinya bagi lingkungannya. Karena secara sederhananya, hal tersebut merupakan kunci dari pembelajaran STEM dan Kurikulum Merdeka. Selain itu, pada aspek keterampilan digital para guru sudah mendapat bekal mengenai metode pengunaan aplikasi Canva dalam mengkonsep perangkat ajarnya supaya lebih menarik.”

Pemateri saat memberikan penjelasan mengenai aplikasi Canva. (Donny)

Sementara itu menurut salah satu peserta pelatihan dari Guru Kelas IV, SDN Manunggal Ngusikan, Ida Damayanti, S.Pd. manfaat yang didapat dari perhelatan ini memang memberikan dampak yang signifikan. Utamanya mempermudah pemahaman para guru terkait apa dan bagaimana praktik Kurikulum Merdeka, STEM, aplikasi Canva, hingga P5.

Salah satu peserta mencoba menyusun modul pembelajaran lewat aplikasi Canva. (Donny)

“Dari dua belas SD yang ada di Kecamatan Ngusikan, seluruhnya telah memilih Kurikulum Merdeka sebagai pengganti K-13. Tentunya di tengah proses perubahan ini, segala bentuk kegiatan pelatihan dan sejenisnya cukup bermanfaat menambah pengetahuan baru bagi para guru. Sehingga, untuk keberlanjutannya kedepan, khususnya di ranah praktik P5 para guru telah memiliki fondasi pengetahuan yang cukup,” kata Ida Damayanti.

Terakhir di temui di sela pelatihan yang berlangsung pada Rabu (2/11), Kepala Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Ngusikan, M. Misbakhul Huda, M.Pd. mengaku cukup mengapresiasi atas gagasan ide yang dicurahkan oleh FKKG Kecamatan Ngusikan. Menurutnya, bentuk pelatihan yang mengikutsertakan materi penguasaan aplikasi Canva, merupakan momentum penting untuk memotivasi para guru supaya segan menambah keahlian di era digital.

Metode tutor sebaya yang diterapkan dalam serangkaian pelatihan. (Donny)

“Sehubungan dengan penerapan Kurikulum Merdeka yang sedang di proses di seluruh SD se-Kecamatan Ngusikan, penguasaan aplikasi Canva menjadi salah satu aspek pentingnya. Lantaran dalam Platform Merdeka Mengajar modul belajar yang menarik, merupakan indikator penilaian kompetensi seorang guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka,” tandas M. Misbakhul Huda.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama