Kegiatan mendongeng. (Rabithah)


PERAK – Literasi secara yang umumnya dimaknai sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pastinya menjadi tantangan untuk mengenalkan konsep literasi tersebut pada anak usia dini yang notabene belum pandai membaca.

Dalam program literasi dini, anak didik diarahkan untuk bebas mengambil buku yang disenangi. Kemudian duduk dengan nyaman dan secara mandiri membaca gambar. Setelah itu terdapat sesi mendongeng dan bercerita baik oleh guru atau anak didik. 

Salah satu KB yang tak gencar menstimulasi anak didiknya dengan konsep literasi adalah KB Al-Mukminin Perak. Dijelaskan oleh Kepala KB Al-Mukminin Perak, Maya Nailufar, S.Pd. bahwa terdapat program Literasi Dini guna menumbuhkan kemampuan berliterasi sejak tahun 2016. Kemampuan ini perlu dikembangkan sedini mungkin sebagai pra-literasi yang menjadi fondasi kemampuan literasi anak pada jenjang pendidikan selanjutnya.

Baca Juga: Seni Tradisi Wadah Pengembangan Talenta Peserta Didik

Maya Nailufar mengatakan, “Guna menyukseskan program tersebut harus didukung semua pihak, baik yayasan, guru maupun wali anak didik. Selanjutnya yaitu mengadakan sarana dan prasarana penunjang, seperti buku, rak dan almari penyimpan buku. Meski terkesan sepele, ketersediaan rak buku yang mudah dijangkau anak didik menjadi poin penting menumbuhkan literasi di satuan pendidikan.”

Anak didik belajar membaca gambar. (Rabithah)

Pengadaan buku dianggarkan pada Biaya Operasional Pendidikan, namun tak jarang wali anak didik juga menyumbangkan buku, imbuh Maya Nailufar. Ragam buku terus diperbarui setiap dua bulan sekali agar anak didik tak bosan. Tak lupa juga memperhatikan jenis buku, seperti cerita hewan, kisah nabi, buku legenda, cerita rakyat, mengenal huruf dan angka, hingga majalah juga disediakan.

Anak didik dengan disiplin mengambil dan mengembalikan buku. (Rabithah)

Guru Kelas A, KB Al-Mukminin Perak, Mitha Zakiyah, S.Pd. menambahkan bahwa dalam program literasi dini, anak didik diarahkan untuk bebas mengambil buku yang disenangi. Kemudian duduk dengan nyaman dan secara mandiri membaca gambar. Setelah itu terdapat sesi mendongeng dan bercerita baik oleh guru atau anak didik. Saat bercerita guru akan melakukan komunikasi dengan anak didik seperti menanyakan nama tokoh, warna, dan jenis hewan. Giat tersebut ditutup dengan mengembalikan buku dengan rapi seperti semula. Hal ini dilakukan rutin setelah anak didik merampungkan pembiasaan pagi selama 30 menit.

Seluruh jajaran guru dan anak didik saat melakukan giat Literasi Dini. (Rabithah)

Mitha Zakiyah, memungkasi bahwa, saat ini total buku yang dimiliki berjumlah lebih dari seratus buku. Buku tersebut secara berkala juga diperhatikan kondisinya, seperti kelengkapan halaman, sehingga dapat segera diganti atau diperbaiki apabila ada yang robek. Buku yang paling diminati anak didik rata-rata adalah cerita hewan dan anak didik dapat membawa pulang buku tersebut hingga dua hari. Berharap kedepannya bisa menerbitkan buku karya guru dengan mandiri.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

KB AL-MUKMININ PERAK


Jumlah anak didik : 28

Jumlah guru : 5

Prestasi Literasi : Juara Harapan I Mendongeng, Kabupaten Jombang 2017.

Lebih baru Lebih lama