Keterampilan menggunting yang ditunjukkan oleh anak didik. (Donny)


GUDO –
Membentuk kemandirian anak tentu tak dapat dilakukan dalam waktu sekejap pandang. Dibutuhkan serangkaian proses panjang yang menentukan kemandirian ini dapat terwujud nyata. Faktor tersebut tentunya berada di zona pendidikan, khususnya pada jenjang anak usia dini. Di fase inilah anak didik dapat ditumbuhkan kemandiriannya melalui kemasan pembelajaran serta permainan sederhana yang berkorelasi dengan aktivitas kesehariannya di rumah maupun di satuan pendidikan.

Pembelajaran kontekstual cukup memberikan pengaruh yang positif. Utamanya, dalam memotivasi semangat belajar anak didik.

Sebanjar prosedur tersebut telah diupayakan oleh TK Negeri Pembina Gudo dengan menerapkan pembelajaran kontekstual pada anak didik. Guru Kelas A, TK Negeri Pembina Gudo, Suhemi, S.Pd. menjelaskan, pembelajaran kontekstual pada bentuknya ialah suatu formula pengajaran yang menekankan metode praktik. Jadi, setiap tema/materi wajib disertai peraga pendukung, supaya anak didik tidak meraba-raba atas pembelajaran yang diberikan.

Baca Juga: Jalan Sehat PAUD Kecamatan Bandar Kedungmulyo Meriah dan Penuh Kreasi

“Bilamana sudah dilandasi praktik, maka anak didik akan berinteraksi secara langsung dengan objek yang diamati/dipelajarinya. Seumpama mengenal aneka buah, anak didik mesti disodorkan beberapa jenis buah. Selanjutnya dapat dilangsungkan pula permainan mengenal bentuk sampai angka dari buah tersebut, maupun eksperimen sederhana dengan peraga yang ada. Sehingga anak didik tidak terasa bahwa yang dilakukannya ialah bagian dari pembelajaran,” jelas Suhemi.

Anak didik sedang belajar dan bermain dengan aneka buah. (Donny)

Selain itu menurut Guru Kelas B, TK Negeri Pembina Gudo, Lilik Solikhati, S.Psi. melalui pembelajaraan kontekstual anak didik dapat terlihat perkembangannya. Baik lewat aspek kognitif maupun karakter kemandiriannya.

Anak didik dibiasakan berbagi makanan pada temannya. (Donny)

Lilik Solikhati memaparkan, “Karakter kemandirian akan mengikuti dan berkembang bersama praktik yang dilangsungkan. Sebagai contoh, ketika mengenal pelbagai buah dan anak didik menjelaskan perbedaan rasanya, maka harus dilatih untuk mengupas secara mandiri tanpa bantuan guru. Begitupun dengan tema lainnya, ketika mengenalkan kedisiplinan ataupun maka guru memberikan contoh seperti apa dan bagaimana tujuan bentuk kedisiplinan itu.”

Diakui oleh Kepala TK Negeri Pembina Gudo, Dwi Astuti, S.Pd. pembelajaran kontekstual cukup memberikan pengaruh yang positif. Utamanya, dalam memotivasi semangat belajar anak didik.

Kegiatan pembersihan ruang kelas usai dipakai bermain dan belajar yang dilakukan sendiri oleh anak didik. (Donny)

Dwi Astuti mengatakan, “Praktik-praktik sederhana tak dirasa juga membuat anak didik menjadi tidak cepat bosan saat di sekolah, sebab belajar selalu diringi dengan permainan yang temanya selalu berganti. Oleh karenanya juga dibutuhkan kreativitas guru untuk selalu menemukan inovasi baru dalam menentukan tema yang dipilih.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama