Ice breaking yang dilakukan disela paparan materi. (Rabithah)


JOMBANG – Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga yang ditunjuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di penghujung tahun 2022 ini menyelenggarakan serangkaian giat Pendidikan Guru Penggerak (PGP) di Kabupaten Jombang. Salah satunya melalui kegiatan Lokakarya 7 dan Panen Hasil Karya.

Perihal materi yang disampaikan tetap seperti tahun sebelumnya yaitu berkutat pada kelas belajar refleksi program. Sehingga hasil yang diharapkan adalah calon guru penggerak mampu menganalisis penerapan program yang dibuat di lokakarya, seperti metode pembelajaran, pengondisian kelas dan asesmen.

Acara lokakarya 7 berjalan semarak pada Jumat (16/12) bertempat di Aula I dan II Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang. Kemudian dilanjutkan pada Sabtu (17/12) acara Panen Hasil Karya yang bertempat di SMK Negeri 3 Jombang.

Baca Juga: Nasi Bakmoy Bu Supiyah Gurih Kaldunya Ambyar di Lidah

Perwakilan BBGP Jawa Timur, Yudhistira Adi Nugraha, S.T. menyampaikan bahwa pada saat ini sedang dilaksanakan serangkaian giat PGP untuk angkatan 5. Provinsi Jawa Timur pada angkatan ini menyasar 15 kabupaten/kota saja termasuk Kabupaten Jombang, untuk Kabupaten/kota lainnya akan dilaksanakan pada angkatan selanjutnya atau berdasarkan kuota pendaftar.

Calon guru penggerak yang hadir. (Rabithah)

“Lokakarya 7 menjadi puncak kegiatan pembelajaran PGP yang dilaksanakan selama enam bulan lamanya. Giat lokakarya 7 dan Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak akan menampilkan perubahan positif di lingkungan belajar satuan pendidikan yang menjadi tanda atau bukti bahwa yang bersangkutan menjalankan PGP dan telah berhasil menjalin kerjasama dengan pihak lain,” papar pria berkacamata itu.

Mashuri bersama calon guru penggerak. (Rabithah)

Sementara itu, salah satu Pengajar Praktik PGP Kabupaten Jombang, Mashuri, S.Pd. memaparkan bahwa di Kota Santri calon guru penggerak angkatan 5 ini berjumlah 120 yang dibagi menjadi 20 kelompok. Selanjutnya masing-masing kelompok akan didampingi pengajar praktik yang telah lolos seleksi.

Para pengajar praktik saat memperkenalkan diri. (Rabithah)

Pria yang juga mengajar di SMP Negeri 2 Tembelang itu memungkasi bahwa, “Perihal materi yang disampaikan tetap seperti tahun sebelumnya yaitu berkutat pada kelas belajar refleksi program. Sehingga hasil yang diharapkan adalah calon guru penggerak mampu menganalisis penerapan program yang dibuat di lokakarya, seperti metode pembelajaran, pengondisian kelas dan asesmen.”

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama