Seporsi Nasi Bakmoy. (Donny)


JOMBANG – Ragam kuliner yang berkembang di Kota Santri saat ini, seolah tiada habisnya untuk dicicipi seraya diulas karakteristik cita rasanya. Salah satunya ialah Nasi Bakmoy yang menjadi salah satu menu andalan Warung Makan Bu Supiyah milik Supiyah yang beralamat di Jalan. Sawahan III, No. 12, Jombang, Kecamatan Jombang.

Pada Selasa pagi (18/10), di bawah mendung yang bergelayut saya datangi Warung Makan Bu Supiyah tersebut. Beruntung kedatangan saya secara perdana waktu itu tidak berbarengan dengan jam makan siang. Apabila berbarengan bisa dipastikan antrean akan mengular. Sebab, lokasi Warung Makan Bu Supiyah ini sendiri cukup berdekatan dengan lingkungan pekerja dan pegawai kantoran yang kala jam istirahatnya banyak dihabiskan mengisi tenaga dengan santap siang bersama.

Potongan daging dan telur serta udang yang dirupakan adonan bakwan juga cukup lembut saat dikunyah. Menjadikan gurih dan tekstur kelembutan daging semakin menenggelamkan saya dalam kenikmatan santap pagi menjelang siang.

Di dorong oleh cuaca yang mendukung, tanpa berfikir panjang saya langsung memesan seporsi Nasi Bakmoy. Sembari menunggu pesanan datang, saya mencoba membayangkan wujud Nasi Bakmoy itu sendiri. Namun hasilnya nihil. Tak sedikitpun rasa penasaran saya mampu menebak penampakan dari Nasi Bakmoy.

Namun tak berselang lama, rasa penasaran saya seketika dibuyarkan oleh seporsi Nasi Bakmoy yang sudah tersaji. Sepintas memperhatikan rupa dari Nasi Bakmoy ini sendiri mirip dengan menu Soto Daging pada umunya. Terdapat potongan daging sapi, telur, kuah kaldu, yang disertai irisan seledri, dan bawang goreng.

Baca Juga: TK Nusantara Kabuh Mengenal dan Berkreasi Olahan Makanan Paling Digemari

Namun usai saya amati kembali, Nasi Bakmoy ini ternyata memiliki perbedaan dengan menu masakan berkuah kaldu sejenisnya. Terdapat varian isi berupa udang dan telur yang sudah dicampur menjadi satu adonan mirip dengan bakwan goreng, lalu dipotong kecil-kecil berbentuk persegi dan ditaburkan di atas nasi, kuah kaldu, potongan daging sapi dan sayur lainnya.

Kesan pertama begitu sempurna. Corak yang ditawarkan Nasi Bakmoy ini telah menggugah selera makan saya. Terlebih aroma kuah kaldunya yang telah menguar, seolah menggoda indra penciuman dan perasa saya untuk segera menyantapnya.

Tiba saat suapan pertama, kuah kaldu berwarna kuning memudar yang tidak terlalu kental ini langsung menawan lidah saya. Rasa gurihnya cukup menggelora. Membuat lidah seakan tidak mau beranjak dari gurihnya kuah Nasi Bakmoy.

Potongan daging dan telur serta udang yang dirupakan adonan bakwan juga cukup lembut saat dikunyah. Menjadikan gurih dan tekstur kelembutan daging semakin menenggelamkan saya dalam kenikmatan santap pagi menjelang siang. Suapan pertama dan kedua terus saya nikmati, hingga pada suapan terakhir senyum saya makin merekah sewaktu sambal petis saya aduk merata. Selain gurih, kekhasan Nasi Bakmoy dengan sambal petisnya membawa rasa yang cukup unik dan menyenangkan bagi pecinta kuliner. Demikian halnya dengan harganya, untuk dapat menikmati keunikan cita rasa Nasi Bakmoy tak perlu merogoh kocek mendalam. Cukup dengan uang Rp. 12.000, kenikmatan Nasi Bakmoy niscaya akan membuat ambyar lidah handai tolan sekalian.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama