Pendaftaran ulang pemilih. (Donny)


NGUSIKAN –
Sayup keriuhan berkumandang ketika Majalah Suara Pendidikan memasuki SMP Negeri Ngusikan pada Kamis (6/10). Sumber suara tersebut berasal dari pelantang yang memberikan komando pada seluruh guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik SMP Negeri Ngusikan untuk segera menuju lapangan tengah. Perintah yang muncul bukan tanpa sebab, lantaran di waktu dan hari yang sama, SMP Negeri Ngusikan sedang menggelar hajat pesta demokrasi yang terwujud dalam Pemilihan Ketua dan Wakil Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Masa Bakti 2022-2023.

Seluruh proses dari persiapan sampai pelaksanaan pemilihan memang mengacu pada langkah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang masih menjadi bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Tak lama kemudian, suasana lapangan tengah berangsur ramai. Berbarengan dengan langkah para calon Ketua dan Wakil OSIS SMP Negeri Ngusikan yang dengan gagah dan sikap sempurna menduduki delapan kursi berjajar di atas panggung podium. Hal tersebut praktis menyita pandangan guru maupun peserta didik, terlebih para calon Ketua dan Wakil OSIS nampak anggun dengan balutan busana daerah yang sengaja dipakai untuk menambah kemeriahan suasana pemilihan.

Baca Juga: Akreditasi 2023 Pahami Mekanisme Teknis Terbarunya

Usai semua pasangan calon Ketua dan Wakil OSIS SMP Negeri Ngusikan bersiap, Kepala SMP Negeri Ngusikan, Irawan Budi Santoso, S.Pd. menyampaikan bahwa pada hakikatnya pemilihan Ketua dan Wakil OSIS yang berlangsung merupakan cerminan dari kreativitas peserta didik. Selain itu kegiatan ini juga membuktikkan bahwa setiap peserta didik memiliki bakat maupun kompetensi yang jika digali akan mampu menumbuhkan karya yang unik.

Pencelupan tinta sebagai tanda penggugur pemilihan. (Donny)

“Lewat keunikan inilah maka tugas guru selanjutnya mesti melakukan arahan, agar peserta didik senantiasa melahirkan ide dan gagasan yang produktif,” ujar Irawan Budi Santoso.

Salah satu peserta didik menggunakan hak pilihnya. (Donny)

Wakil Kepala Bidang Kurikulum, SMP Negeri Ngusikan, Lailiyah Zuniarsih, S.Pd. membenarkan, seluruh proses dari persiapan sampai pelaksanaan pemilihan memang mengacu pada langkah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang masih menjadi bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang tengah diterapkan oleh SMP Negeri Ngusikan. Oleh karenanya, dalam salah satu sub-bab P5 yakni suara demokrasi, pemilihan Ketua dan Wakil OSIS SMP Negeri Ngusikan sengaja melibatkan peserta didik kelas VII-VIII sebagai bentuk pengamalan P5 itu sendiri.

Ketertiban antrian pemilihan di TPS 04. (Donny)

Lebih lanjut Lailiyah Zuniarsih menjabarkan, “Terutama yang kami tekankan ialah peran dari seluruh civitas akademika kelas VII, sebab dalam aktivitas pembelajaran mereka sudah didasari IKM. Maka sebagai tindak lanjutnya, usai pemilihan digelar, seluruh peserta didik yang terlibat sebagai panitia pelaksana diwajibkan membuat semacam laporan tertulis dan akan dipresentasikan lalu dinilai.”

Rupa surat suara yang ditunjukkan oleh Irawan Budi Santoso. (Donny)

Irawan Budi Santoso menambahkan penilaian dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat projek dilangsungkan. Senyampang itu pula hasil penilaian akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan implementasi projek kedepannya.

Irawan Budi Santoso saat memberikan sambutan. (Donny)

“Guna memaksimalkan penilaian dalam projek suara demokrasi kali ini, dewan guru dan peserta didik bersepakat untuk mengemas pemilihan Ketua dan Wakil Osis SMP Negeri Ngusikan Masa Bakti 2022-2023 agar sama persis dengan corak dan sistem Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlaku. Tujuannya selain berpraktik secara langsung, peserta didik juga mendapat pengalaman berdemokrasi di lingkup satuan pendidikan,” imbuh Irawan Budi Santoso.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama