Ilustrasi peserta didik sedang membaca buku di perpustakaan. (ist)


NASIONAL - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin 27/2. Buku itu diterbitkan untuk menjawab tantangan rendahnya kemampuan literasi anak-anak Indonesia akibat kurangnya kebiasaan membaca sejak dini.

Kunci keberhasilan program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim bukan hanya menerima buku dari Kemendikbudristek, melainkan semangat para guru dalam membacakan buku kepada para peserta didik agar anak-anak senang membaca.

Dampak hadirnya Buku Bacaan Bermutu yang sangat luar biasa. Anak-anak kami sekarang tingkat minat bacanya lebih tinggi karena hibah dari Kemendikbudristek ini memang sesuai dengan Kebutuhan anak-anak.

Nadiem Anwar Makarim mengatakan program ini tidak akan sukses jika guru-gurunya tidak termotivasi untuk membacakan buku kepada peserta didiknya dan mendorong anak-anak untuk membaca buku.

Nadiem Anwar Makarim melanjutkan peran orangtua, juga tidak kalah penting dalam meningkatkan kompetensi literasi anak. Kita perlu dukungan tidak hanya dari guru dan kepala sekolah, tetapi juga orangtua, karena peran orangtua punya dampak besar dalam menentukan anak-anak kita untuk mencintai buku.

Baca Juga: Kegiatan yang Bisa Menstimulasi Kecerdasan Intrapersonal Anak

Salah satu peserta dialog, Kepala SD Negeri Iyameli, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Via Watna Legimakani, merasa senang dan mengapresiasi program pemberian bantuan Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Sekolah Via menerima lebih dari 1.600 eksemplar buku dengan 540 judul buku.

Saat menerima buku, tuturnya, para guru dan peserta didik di sekolahnya sangat antusias hingga membuat anak-anak semakin ingin tahu. Bahkan, ada peserta didik kelas 1 yang langsung datang ke ruang kepala sekolah dan langsung mengambil satu buku serta melihat gambar-gambar yang ada buku tersebut.

Via Watna Legimakani mengatakan Jadi saya berpikir, anak ini belum bisa membaca tapi sudah bisa paham hanya dengan melihat gambar dan sudah bisa berbagi pengetahuan teman-temannya. Manfaat buku ini luar biasa sangat baik, hingga sekarang mereka senang pinjam buku untuk dibawa pulang ke rumah.



Kepala SDN Lirung, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Pelma Petonengan, menuturkan, dengan hadirnya buku-buku bacaan ini, para guru dan kepala sekolah termotivasi membuat Pojok Baca di setiap kelas dengan melibatkan orangtua peserta didik.

Pelma Petonengan menambahkan bukan hanya anak-anak saja yang tertarik dan senang membaca di Pojok Baca yang kami buat, tetapi orangtua juga tertarik bahkan ingin meminjam buku untuk dibacakan kepada anaknya saat menjelang tidur.

Dengan bantuan buku ini, para peserta didik menjadi lebih termotivasi membaca karena buku yang hadir menyenangkan, baik dari sampulnya, judulnya, gambarnya, maupun ceritanya. Pelma Petonengan melanjutkan manfaatnya sangat luar biasa, di samping menumbuhkan minat baca anak, juga merangsang anak untuk giat membaca dan belajar.

Senada, Guru SDN 35 Krui Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Maulana Hasan Saifudin menyampaikan dampak hadirnya Buku Bacaan Bermutu yang sangat luar biasa. Anak-anak kami sekarang tingkat minat bacanya lebih tinggi karena hibah dari Kemendikbudristek ini memang sesuai dengan Kebutuhan anak-anak.

Sumber/Rewrite: tempo.co/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama