Pemaparan program kerja kepada Paguyuban Wali Peserta Didik. (ist)


BANDAR KEDUNGMULYO – Mengemas suatu pembelajaran di SDN Bandar Kedungmulyo II kini sepenuhnya tak berada di tangan seorang guru. Melainkan turut pula melibatkan peran aktif Paguyuban Wali Peserta Didik.

Pengemasan yang dilakukan tentu bukan mengambil alih jam mengajar guru atau menjadi tim penyusun rancangan pembelajaran. Akan tetapi, diberikan dengan wujud berupa sentuhan kreasi di ruang kelas agar suasana belajar tidak menjemukan, yakni lewat mural dan pernak-pernik hiasan kelas.

My Class is My Home, sebagai turunan dari Ownership Mentality telah menujukkan perubahan yang positif. Terutama mendukung kenyamanan belajar peserta didik di dalam kelas.

Kepala SDN Bandar Kedungmulyo II, Robi Erwanto, S.Pd. memaparkan, konsep tersebut merupakan inteprestasi dari gagasan Ownership Mentality. Dimana di dalamnya berisi landasan pendekatan yang bertujuan mengharmoniskan satuan pendidikan dengan Paguyuban Wali Peserta Didik.

“Sederhananya, Ownership Mentality adalah penumbuhan rasa saling memiliki yang kami tumbuhkan baik kepada guru, wali dan peserta didik. Upayanya, pada setiap sosialisasi program senantiasa kami berikan arahan serta pemahaman bahwa, guru dan kepala satuan pendidikan bukan pemilik sekolah. Melainkan sebagai pelayan kebutuhan masyarakat akan pendidikan, sehingga terkait segala rupa dan implementasi program yang ada, SDN Bandar Kedungmulyo II selalu melibatkan peran utama paguyuban sebagai motor penggeraknya,” ujar Robi Erwanto.

Baca Juga: NIK untuk NPWP: Konsep SIN (Single Identification Number) sebagai Langkah Strategis Pemerintah dalam Mendongkrak Penerimaan Negara

Disinggung lebih lanjut mengenai hasilnya, pria yang memiliki kegemaran membaca ini mengungkapkan bahwasannya, tahap awal realisasi Ownership Mentality di SDN Bandar Kedungmulyo II terwujud dalam program Berbenah dan Berhias. Konkretnya, mulai dari kelas I-VI seluruh paguyuban terlibat penggarapan mural seluruh kelas dengan tema My Class is My Home.



Robi Erwanto menambahkan, “Semua ide hingga eksekusinya berada di wilayah paguyuban kelas masing-masing. Tak hanya itu, untuk tindak lanjutnya berdasarkan kesepakatan paguyuban dan guru kelas, telah menyepakati, setelah penggarapan mural selesai, kelas yang ditempati peserta didik tidak berpindah hingga dinyatakan purna setelah kelas VI nanti. Ini disepakati atas dasar upaya menciptakan ruang kelas dan satuan pendidikan yang sama dengan rumah.”

Pengecatan dan pembersihan ruang kelas oleh Paguyuban Wali Peserta Didik. (ist)

Guru Kelas VI SDN Bandar Kedungmulyo, Nur Wahidatus Sholichah, S.Pd.SD pun membenarkan, jikalau My Class is My Home, sebagai turunan dari Ownership Mentality telah menujukkan perubahan yang positif. Terutama mendukung kenyamanan belajar peserta didik di dalam kelas.

Mural di ruang kelas I di SDN Bandar Kedungmulyo II hasil kreasi Paguyuban Wali Peserta Didik. (ist)

Nur Wahidatus Sholichah mengungkapkan, “Selain itu, suasana dalam pembelajaran juga lebih hidup. Kendati tak selalu di dalam kelas, namun pasca terdapat mural dengan pelbagai motif dari hasil kreasi goresan para orang tua mereka, keaktifan dalam mempelajari bahan ajar sehari-hari, telah menujukkan peningkatan. Tentu ini menjadi salah satu hal kecil yang memiliki dampak besar, dalam rangka memajukan mutu satuan pendidikan seraya mendekatkannya kepada lingkungan sekitar.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama