Tampilan tari tradisional gandring. (ist)


JOMBANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang memiliki program khusus guna mewadahi potensi peserta didik. Salah satunya melalui gelaran Pentas Edukasi, Seni dan Budaya Kabupaten (Pesbukab) sejak bulan Oktober 2022 lalu. Gelaran Pesbukab tersebut dilakukan setiap minggu yang diikuti oleh satuan pendidikan dibawah naungan Wilayah Kerja Pendidikan (Wilkerdik) Kecamatan secara bergiliran.

Baca Juga: Rangkaian Alur Akreditasi dan Visitasi 2023

Seperti pada Minggu 29/1 tepat giliran Wilkerdik Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang menampilkan paket lengkap kreasi peserta didiknya. Koordinator Wilkerdik Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Arifin, S.Pd. menyampaikan bahwa perihal jadwal tampil, bersyukurnya Wilkerdik dibawah naungannya ini mendapatkan giliran tengah, sehingga dapat menelaah penampilan-penampilan dari kecamatan sebelumnya.



“Dari telaah tersebut kita pikirkan dengan matang apa saja yang kurang dan yang paling menarik. Namun selain itu juga terpenting adalah menampilkan potensi asli atau lokal peserta didik. Sehingga suguhan kreasi yang kita suguhkan pun terbilang maksimal dan paket lengkap,” ujar Arifin.

Tampilan tari tradisional jaranan. (ist)

Selain itu, kekompakan juga sangat terlihat antar guru dan kepala satuan pendidikan baik tingkat KB, TK maupun SD, imbuh Arifin. Persiapan diluar teknis penampilan dipersiapkan dengan matang, laiknya penyusunan kepanitiaan, perihal konsumsi, tata rias dan busana hingga terdapat pembawa acara yang sangat menghibur dan mencairkan suasana.

Penampilan al banjari dan tahfidz. (ist)

Sementara itu, Kepala SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo, Abdullah, S.Pd.SD. menambahkan bahwa persiapan dilakukan dengan totalitas. Selain telah berlatih di satuan pendidikan masing-masing juga dilakukan gladi bersih secara menyeluruh yang dilakukan pada Rabu 28/1 bertempat di SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo.

Korwilkerdik beserta jajaran kepala satuan pendidikan. (ist)

Abdullah menandaskan perihal penampilan yang diunggulkan adalah keagamaan, diantaranya ada qiroah, al banjari, sambung ayat, tahfid, dai cilik, dan selawatan. Kemudian gelaran seni tari modern dan tradisional, menyanyi, pembacaan puisi, kesenian bela diri. Tak ketinggalan kesenian lokal seperti patrol dan macapat.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama