Pengukuran tumbuh kembang anak didik. (Rabitha)


TEMBELANG – Sudah menjadi rahasia umum bahwa permasalahan stunting atau kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak juga terdapat di Kota Santri. Civitas akademika di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah satu garda terdepan dalam mengupayakan pengentasannya. Hal tersebut tercermin pada lingkup TK Tunas Tujuh Belas Tembelang.

Pembiasaan pola hidup sehat lainnya yang digencarkan di satuan pendidikan dengan jumlah 50 anak didik ini adalah rutin minum air putih.

Kepala TK Tunas Tujuh Belas Tembelang, Sri Winarni, S.Pd. menyampaikan bahwa di satuan pendidikannya juga tak luput dari permasalahan kekurangan gizi tersebut, dapat dikatakan setiap tahun setidaknya terdapat satu anak didik yang terindikasi stunting. Hal tersebut segera diketahui lantaran secara rutin di satuan pendidikan dilakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK).

Baca Juga: Valentino Aykel Suranta Sitepu Sekedar Hobi Hingga Menjadi Lumbung Prestasi

Sri Winarni menjelaskan, “Kegiatan DDTK mencakup pelbagai rangkaian, diantaranya mengukur lingkar kepala, tinggi badan, berat badan yang dapat dilakukan secara mandiri. Namun untuk pemeriksaan kebersihan gigi, mulut dan telinga harus menggandeng pihak yang berwenang yakni bidan desa atau Puskesmas. Idealnya kegiatan tersebut dilakukan satu hingga enam bulan sekali.”



Apabila ada indikasi stunting maka pihak satuan pendidikan akan segera berkoordinasi dengan wali anak didik dan bidan desa, ujar perempuan yang akrab disapa Bu Win itu. Sehingga dapat segera ditangani dengan memberikan edukasi kepada guru dan wali anak didik. Anak didik yang terindikasi stunting tersebut akan menjalani program pemenuhan makanan tambahan dari pihak pemerintah Desa Tampingmojo.

Pemberian makanan tambahan berupa telur dan susu. (ist)

Guru Kelas A, TK Tunas Tujuh Belas Tembelang, Luluk M., S.Pd. mendetailkan bahwa cara mencegah stunting lainnya dapat melalui parenting class atau kelas orangtua. Guna memastikan program pengentasan ini berjalan maksimal maka dirancang konsep mengisi kotak amal pencegahan stunting saban Jumat secara sukarela. Kemudian hasilnya akan dialokasikan untuk pemenuhan makanan tambahan yang dilakukan satu hingga dua minggu sekali. Perihal jenis makanan tambahan tersebut meliputi telur rebus, roti dan susu.

Gerakan pembiasaan rutin minum air putih. (Rabitha)

Luluk M. menjabarkan, “Kegiatan yang rutin dilakukan sejak tahun 2021 tersebut ternyata berdampak besar bagi pertumbuhan anak didik. Sehingga anak didik yang terindikasi stunting dapat berangsur membaik dalam kurun waktu sekitar enam bulan. Begitupula dengan kebiasaan anak didik, yang sebelumnya tidak suka telur dan susu, lantaran di satuan pendidikan telah dibiasakan maka kini menjadi gemar.”

Jajaran civitas akademika TK Tunas Tujuh Belas Tembelang. (Rabitha)


Selain itu pembiasaan pola hidup sehat lainnya yang digencarkan di satuan pendidikan dengan jumlah 50 anak didik ini adalah rutin minum air putih, tandas Luluk M.. Meskipun terkesan sepele namun gerakan tersebut berguna untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya organ ginjal. Hal ini dilatari dari kebiasaan anak didik suka dengan minuman kemasan yang memiliki kandungan zat pewarna, pengawet, dan perasa yang tidak alami.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

PRESTASI TK TUNAS TUJUH BELAS TEMBELANG


a. Juara I Lomba Mewarnai, IGTKI Kabupaten Jombang 2021.

b. Juara II Lomba Mewarnai Media Koran IGTKI Kabupaten Jombang 2021.

c. Juara II Menyanyi, PKG-GOPTI Kecamatan Tembelang 2022.

d. Juara II Lomba Drumband “Gitapati” IGTKI Kecamatan Tembelang 2022.

e. Juara II Lomba Jalan Indah TK, PGRI Kecamatan Tembelang 2022.

Lebih baru Lebih lama