Ilustrasi seorang anak sedang belajar bersama ibunya. (ist)


NASIONAL - Pernahkah detikers penasaran mengapa anak-anak lebih cepat belajar dibandingkan orang dewasa? Hal tersebut sudah sering terjadi di sekitar kita. Kini, anak-anak akan lebih mudah mempelajari gawai dibandingkan orang dewasa yang perlu waktu untuk memahaminya. Kemampuan berpikir anak ini ternyata sudah diuji secara ilmiah.

Debbie Ravenscroft, seorang dosen senior dalam studi anak usia dini di University of Chester, Inggris mengungkapkan anak-anak seperti sebuah spons. Mereka bisa menyerap keterampilan baru dibanding orang dewasa. Memang hal tersebut benar adanya, meski tetap ada beberapa kesalahpahaman. Begini penjelasan selengkapnya.

Alasan Anak-anak Lebih Cepat Belajar

Dikutip dari laman Live Science, Rabu (1/3) kemampuan belajar seseorang berhubungan dengan perkembangan kognitifnya. Sedangkan perkembangan kognitif berkaitan dengan usia seseorang. Secara alami, anak-anak akan memiliki kinerja yang lebih buruk dibandingkan orang dewasa dalam beberapa bidang. Namun, mereka memiliki keuntungan.

Dalam upaya untuk mempercepat belajar anak, orang tua harus bisa menawarkan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak termasuk untuk mengembangkan kecintaan berinteraksi dengan orang lain dan terlibat dalam pembelajaran aktif.

Keuntungan ini disebabkan oleh hadirnya neuroplastisitas di otak. Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk membentuk dan mengubah pemikiran berdasarkan pengalaman. Kemampuan inilah yang memberi anak kemampuan untuk belajar, rutinitas, pendekatan dan menimbulkan tindakan yang cepat. Menariknya, kemampuan ini paling konstan terjadi dengan cepat hingga seorang anak mencapai usia lima tahun.

Debbie Ravenscroft mengatakan kemampuan untuk belajar dengan cepat terhubung ke beberapa area termasuk plastisitas, pengalaman mereka dengan orang dewasa, lingkungan mereka, dan dorongan biologis mereka untuk menjelajah.

Anak-anak Lebih Cepat Belajar Bahasa Asing

Proses menguasai bahasa asing juga terkadang lebih cepat dilakukan anak-anak dibandingkan orang dewasa. Hal tersebut ternyata terjadi sejak mereka lahir ke dunia, karena bayi dapat menyesuaikan ritme dan mengerti suara yang digunakan dalam bahasa ibu mereka.

Baca Juga: Unipdu Jombang Duduki Peringkat Pertama versi UniRank 2022 di Kota Santri

Bila diajari bahasa kedua atau ketiga dengan baik, mereka akan fasih berbagai bahasa pada usia empat tahun. Benarkah demikian? Hal tersebut nyatanya telah dibuktikan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Perspectives on Psychological Science, April 2022 lalu.

Para peneliti dalam jurnal tersebut menjelaskan bila bayi manusia dilahirkan dengan melihat dan mendengar informasi yang dilewatkan oleh orang dewasa. Namun, mereka akan kehilangan kemampuan ini terlebih bila terdampak lingkungan sekitar.



Ketika seorang anak ingin menguasai bahasa lain selain bahasa ibu, waktu adalah variabel yang penting. Studi telah menemukan bahwa sejak lahir hingga pubertas, anak-anak mampu belajar bahasa dengan cepat dan efektif karena neuroplastisitas dan fleksibilitas kognitif yang mereka miliki. Dengan demikian, anak-anak pada masa itu mampu menjelaskan dua konsep atau ide dengan cepat dan mampu memikirkannya secara sekaligus.

Keterampilan Selain Bahasa

Lalu, bagaimana dengan keterampilan lain selain bahasa? Apakah anak juga cepat belajar?

Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah studi di tahun 2022 dalam jurnal Current Biology bila anak-anak dan orang dewasa menunjukkan perbedaan dalam pembawa pesan otak yang dikenal sebagai asam gamma-aminobutyric (GABA). Disebutkan bila anak-anak memiliki dorongan cepat GABA ketika mereka berpartisipasi dalam pembelajaran secara visual, sedangkan orang dewasa tidak berubah.

Peneliti juga menemukan bila otak anak-anak merespon dengan cepat dan memungkinkan menstabilkan pembelajaran baru secara cepat dan efisien. Akibatnya, para peneliti mendukung gagasan bila anak-anak lebih cepat belajar dibanding orang dewasa. Namun, anak-anak juga membutuhkan dukungan, bimbingan dan akses ke materi pembelajaran yang sesuai.

Debbie Ravenscroft menjelaskan anak-anak memiliki kapasitas untuk belajar dengan cepat, mereka akan menemukan tantangan jika mereka tidak didukung dengan baik oleh orang dewasa yang penuh perhatian dan kasih sayang untuk membentuk lingkungan dan pengalaman mereka.

Dia menambahkan bila waktu terbaik untuk belajar bagi anak adalah sedini mungkin. Bahkan membaca bersama bayi akan membangun pengalaman dan ikatan yang luar biasa. Usia 5 tahun adalah masa kritis bagi anak-anak. Selama tahun-tahun awalnya, otak anak akan jauh lebih kecil dibandingkan orang dewasa. Cara terbaik untuk mendekati hal itu adalah dengan terus belajar.

Debbie Ravenscroft menuturkan yang diperlukan adalah waktu bagi anak-anak untuk memproses dan menerima pengetahuan dan pembelajaran baru. Dalam upaya untuk mempercepat belajar anak, orang tua harus bisa menawarkan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak termasuk untuk mengembangkan kecintaan berinteraksi dengan orang lain dan terlibat dalam pembelajaran aktif.

Sumber/Rewrite: detik.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama