Ilustrasi seseorang sedang membuka satu sehat mobile. (ist)


NASIONAL - Aplikasi Peduli Lindungi telah diperluas manfaatnya melalui Satu Sehat Mobile. Pada pengembangan tersebut, aplikasi yang digunakan tidak sebatas untuk penanganan Covid-19, tetapi juga menjadi platform kesehatan yang terintegrasi yang dapat menyimpan data kesehatan secara lengkap.

Staf Ahli Teknologi Kesehatan yang juga Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan, Setiaji menuturkan, pengembangan aplikasi Peduli Lindungi menjadi Satu Sehat merupakan salah satu bentuk transformasi digital yang dilakukan Kementerian Kesehatan. Lewat aplikasi yang telah dikembangkan ini masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan secara terpadu secara mudah dan cepat.

Secara resmi, transformasi dari Peduli Lindungi menjadi Satu Sehat Mobile dilakukan pada 1/3. Namun, sejumlah kendala terjadi dan dialami oleh sebagian pengguna. Itu, antara lain, ialah gagal masuk (login) pada aplikasi dan sertifikat vaksinasi yang belum keluar pada aplikasi.

Aplikasi Satu Sehat merupakan bagian dari Platform Satu Sehat. Platform tersebut dibentuk menjadi ekosistem kesehatan digital yang menyediakan konektivitas data, analisis, dan layanan untuk mendukung dan mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan kesehatan di Indonesia.

Setiaji Hal ini terjadi karena ada proses migrasi (data sinkronisasi). Itu sudah diselesaikan secara bertahap. Beberapa keluhan sudah tidak ditemui lagi. Bagi pengguna yang data (sertifikat vaksin) belum keluar, besok bisa mengecek kembali.

Setiaji menyampaikan, pengguna yang sudah mengunduh aplikasi Peduli Lindungi tidak perlu lagi mengunduh aplikasi Satu Sehat. Pengguna hanya diminta untuk memperbarui aplikasi melalui Play Store ataupun App Store. Pembaruan bisa dilakukan secara otomatis dan manual. Apabila syarat dan ketentuan telah disetujui, pengguna dapat masuk ke aplikasi dengan nomor ponsel atau email yang terdaftar.

Baca Juga: SMP Darul Ulum 5 Jombang Belajar Olah Kompos ke DLH Jombang

Merujuk pada Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024, aplikasi Satu Sehat merupakan bagian dari Platform Satu Sehat. Platform tersebut dibentuk menjadi ekosistem kesehatan digital yang menyediakan konektivitas data, analisis, dan layanan untuk mendukung dan mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan kesehatan di Indonesia.

Aplikasi Satu Sehat sendiri akan menjadi aplikasi kesehatan warga yang berisi catatan kesehatan pribadi secara lengkap pada setiap individu. Lewat aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses data kesehatan pribadi.



Pada aplikasi Satu Sehat, masyarakat dapat memperoleh data kesehatan pribadi yang terintegrasi. Selain itu, masyarakat juga akan lebih mudah memonitor riwayat kesehatan pribadi melalui rekam medik elektronik serta mendapatkan layanan kesehatan berbasis pendekatan personal.

Fitur

Setiaji menjelaskan, fitur-fitur yang sebelumnya ada di Peduli Lindungi, seperti vaksinasi Covid-19, hasil tes antigen dan PCR (reaksi rantai polimerase), serta pemindaian kode QR untuk check-in atau memasuki area publik, masih tetap ada. Namun, pada aplikasi Satu Sehat akan dilengkapi dengan fitur lainnya, yakni Diari Kesehatan.

Pada fitur tersebut akan ada empat kondisi yang bisa dicatat, yakni hasil pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, gula darah, dan detak jantung. Dari data tersebut kemudian akan menunjukkan berbagai informasi kesehatan pribadi, seperti kurva kesehatan, analisis, serta rekomendasi untuk perawatan kesehatan lebih lanjut.

Setiaji menambahkan, secara bertahap aplikasi Satu Sehat juga akan dilengkapi dengan data rekam medis elektronik. Dari urusan imunisasi anak, antre ke rumah sakit, hasil pemeriksaan, hingga data pembelian obat nanti dapat diakses dan terintegrasi melalui Satu Sehat Mobile.

Secara terpisah, Deputy Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Agus Rachmanto menyampaikan, akses untuk rekam medis elektronik telah disiapkan. Kerja sama dengan fasilitas kesehatan pun sudah dilakukan melalui sosialisasi sejak akhir 2022. Setidaknya sudah ada 9.000 fasilitas kesehatan yang terhubung dengan Platform Satu Sehat.

Agus Rachmanto mengungkapkan kendala yang cukup besar dialami, yaitu terkait dengan pemahaman yang belum optimal di masyarakat soal rekam medik elektronik. Untuk itu, sosialisasi terus kita lakukan.

Dia menambahkan kita juga memastikan bahwa data yang tersimpan terjamin aman. Kita pastikan juga data yang tersimpan sifatnya pribadi sehingga butuh otorisasi dari pemilik data ketika akan mengakses data yang tersedia.

Sumber/Rewrite: kompas.id/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama