Pemberian arahan tata tertib Salat Dhuha. (Donny)


KUDU –
Berduyun-duyun, anak didik Kelas B, TK Islam Harapan Bunda memadati area musala yang letaknya berada di depan satuan pendidikan pada (3/1). Setelahnya, secara bergiliran anak didik dengan tertib mengantre untuk mengambil air wudhu sebelum pembiasaan Salat Dhuha dijalankan. Sembari menunggu barisan jamaah salat terisi, seorang guru berada di depan untuk memberikan instruksi ihwal tata tertib Salat Dhuha.

Dalam pembisaan semacam ini kami juga keluarkan sebuah buku saku pembiasaan, sehingga wali anak didik juga dapat memantau perkembangan praktik baik buah hatinya selama di rumah. Mulai dari beribadah sampai menghafal surah-surah pendek.

Penuh semangat seluruh anak didik pun mengiyakan, tanda sanggup mematuhi instruksi yang diberikan. Tak lama, gerakan salat dipraktikkan seraya doa yang dilafalkan serentak. Khidmat ibadah begitu terasa ceria. Simpul senyum terukir dari masing-masing wajah anak didik tersebut.

Baca Juga: SMP Negeri Ngusikan, Sejuk dan Perindang Halaman dengan Menanam 2.500 Bunga

Dijumpai usai anak didiknya menjalankan ibadah jamaah Salat Dhuha, Kepala TK Islam Harapan Bunda Kudu, Luthfita Alawiyyah, S.Pd. menuturkan, Salat Dhuha berjamaah yang menjadi kegiatan pembiasaan bagi anak didik tersebut memang dilaksanakan saban hari aktif pembelajaran secara bergantian, dari kelas A ke B. Adapun metodenya, guru memang selalu mendampingi di sela barisan jamaah salat untuk memantau gerakan maupun doa yang dilafalkan.



“Secara sederhananya, fungsi dan tugas guru dalam melakukan pendampingan tersebut mencakup praktik implementasi belajar auditori dan kinestetik. Dimana, untuk aspek auditori, ketika guru memulai melafalkan doa, lalu anak didik mendengar dan mampu mengikutinya. Begitupula aspek kinestetik, guru mesti perlahan memperagakan secara detail gerakan salat. Sehingga untuk hasilnya, melalui dua penerapan metode tersebut, anak didik dapat memahami rentetan tata cara beribadah secara baik dan benar,” tutur Luthfita Alawiyyah.

Doa bersama setelah Salat Dhuha. (Donny)

Kepala Yayasan Pandu Insan Cendekia Kudu, Fithrotul Laily Farida M, S.Pd. membenarkan, bahwasannya dari dua PAUD yang menjadi naungannya, termasuk TK Islam Harapan Bunda Kudu, pembiasaan beribadah menjadi salah satu kegiatan yang diprioritaskan. Lantaran, manfaat yang dapat dituai akan berdampak positif secara jangka panjang bagi tumbuh kembang anak didik. Salah satu contohnya, ialah penanaman sikap ajeg sopan santun terhadap guru dan orang tua.

Anak didik mengambil air wudhu sebelum berjamaah Salat Dhuha. (Donny)

Fithrotul Laily Farida M. menjelaskan, “Tak sedikit dari alumnus TK Islam Harapan Bunda Kudu ini, apabila bertemu kami dimanapun dan kapanpun selalu menyempatkan sedikit waktu untuk bertegur sapa. Tentu ini sebuah capaian sederhana, namun jelas menjadi indikator keberhasilan dari pembiasaan baik yang telah berjalan sejak TK Islam Harapan Bunda berdiri pada tahun 2013. Sebab penanaman karakter merupakan ruh ilmu yang tak dapat satu dua hari dipelajari. Melainkan harus melalui komitmen dan konsistensi tinggi.”

Keterampilan merapikan mukena secara mandiri. (Donny)

Oleh karenanya, dalam pembisaan semacam ini kami juga keluarkan sebuah buku saku pembiasaan, sehingga wali anak didik juga dapat memantau perkembangan praktik baik buah hatinya selama di rumah. Mulai dari beribadah sampai menghafal surah-surah pendek. Lantas buku saku ini wajib disetorkan setiap hari pada guru kelas masing-masing untuk ditindaklanjuti dalam bentuk pendampingan, bilamana terdapat kesulitan dan kekurangan anak didik dalam praktik baik. Sebaliknya jika terdapat perkembangan, maka selalu diarahkan dan diberikan pemahaman akan pentingnya mempelajari ilmu keagamaan bagi masa depannya kelak, tandas Fithrotul Laily Farida M.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

TK ISLAM HARAPAN BUNDA KUDU


Tahun Berdiri : 2013

Akreditasi : B

Jumlah Guru : 5

Jumlah Anak Didik : 56

Ekstrakurikuler : Drumband, Berenang, Mengaji.
Lebih baru Lebih lama