Perawatan setelah tanam tumbuhan bunga. (ist)


NGUSIKAN – Kondisi lingkungan satuan pendidikan yang hijau, sejuk dan rindang tentu berdampak pada kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Begitu pula sebaliknya, lingkungan yang gersang serta kebiasaan peserta didik yang acuh terhadap keberadaan tanaman tentu menjadikan lingkungan semakin tidak ideal untuk proses belajar mengajar.

Baca Juga: Parade Budaya IGTKI PGRI Kecamatan Jombang Wujud Kreasi dan Kepercayaan Diri Anak Didik


Melihat pentingnya hal tersebut, segenap civitas akademika SMP Negeri Ngusikan mengadakan agenda aksi Menanam 2500 Tumbuhan Bunga. Acara terselenggara dengan semarak pada Sabtu (18/3) bertempat di lingkungan satuan pendidikan.

Peserta didik menyiapkan media tanam pada taman. (ist)

Kepala SMP Negeri Ngusikan, Sanuriyawati, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan yang telah dipersiapkan selama satu bulan ini dilakukan dalam rangka percepatan program menuju ajang Adiwiyata Nasional. Kegiatan ini menjadi pemantik untuk persiapan penilaian Adiwiyata Nasional yang direncanakan pada bulan Oktober mendatang.

Masing-masing peserta didik membawa satu buah tumbuhan. (ist)

Perempuan yang akrab disapa Bu Ria itu mengatakan, “Program menanam bersama ini banyak memberikan manfaat bagi seluruh keluarga besar satuan pendidikan. Selain bertujuan untuk program Adiwiyata juga untuk mempercantik taman satuan pendidikan atau tamanisasi. Tak kalah pentingnya juga sebagai wadah pembelajaran dan pembiasaan peserta didik untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kerindangan satuan pendidikan.”

Para guru berkreasi membuat tanaman gantung. (ist)

Koordinator Kelompok Kerja Menanaman dan Merawat, Adiwiyata SMP Negeri Ngusikan, Drs. Nyono menjelaskan bahwa dalam menggelar acara ini sengaja melibatkan profesional di bidangnya yaitu pengusaha tanaman. Selain berperan dalam menentukan jenis tanaman yang diantaranya adalah Bugenvil, Pucuk Merah, Krokot, Taiwan, Asoka dan beberapa pohon perindang, juga mampu mendampingi peserta didik dalam mengelompokkan tanaman berdasarkan sisi estetikanya.

Kepala satuan pendidikan bersama guru dan peserta didik. (ist)

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Satuan Pendidikan Bidang Sarana dan Prasarana tersebut menambahkan, selain berkegiatan menanam, peserta didik juga belajar perihal cara merawat tanaman yang baik dan benar sesuai dengan karakteristiknya. Oleh karenanya telah dibentuk beberapa anggota Pokja dengan kewajiban merawat sudut wilayah taman tertentu.

Reporter/Foto: Rabitha Maha



Lebih baru Lebih lama