Gapura Wisata Edukasi Sabin. (Donny)


PLOSO – Pertanian sebagai basis ekonomi dan tradisi masyarakat desa, dewasa ini telah mengalami banyak perubahan. Utamanya pengembangan bentuknya yang menjelma sebuah tempat wisata seperti halnya di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso.

Program Ketahanan Pangan memang erat kaitannya dengan Wisata Eduksi Sabin. Lantaran, keduanya dibangun dari kapital yang sama yakni, persawahan.

Tanah Kas Desa (TKD) seluas ± 1 hektar telah disulap seraya dirancang menjadi wahana rekreasi bertajuk Wisata Edukasi Sabin. Ketua Tim Pelaksana Wisata Edukasi Sabin, Mohammad Nur Sholeh saat dijumpai di Balai Desa Rejoagung pada (5/1) menjelaskan, ide untuk mengkonsep area TKD yang berupa area persawahan ini muncul dengan meninjau limpahan potensi pertanian, khususnya padi di Desa Rejoagung. Melimpahnya hasil pertanian tersebut cukup mendasar, mengingat pada data Pemerintah Desa Rejoagung, tercatat luasan area persawahan yang ada berada di angka 850 hektar.

Baca Juga: Saat Berbuka Puasa Masih dalam Perjalanan? Ini Pilihan Makanan yang Tepat

“Bak gayung bersambut, konsep ini lalu disambut baik oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur yang mengucurkan dana bantuan sebesar Rp 100 juta, melalui program Desa Berdaya pada tahun 2022 lalu. Setelahnya dalam proses pengembangan yang sedang berjalan, penataan infrastruktur terutama wahana permainan anak akan kita proyeksikan terlebih dahulu. Berlanjut, pembangunan jalan setapak menuju area penanaman, pembibitan, dan pemupukan padi juga akan segera dirampungkan. Ini menjadi penting, sebab edukasi yang kami tawarkan pada pengunjung ialah dapat langsung berpraktik cocok tanam, terutama bagi anak usia dini maupun usia pelajar. Sehingga tak hanya berekreasi, edukasi mengenai dunia persawahan juga akan di dapatkan langsung dari tim pemandu Wisata Edukasi Sabin,” jelas Mohammad Nur Sholeh.

Landmark Wisata Edukasi Sabin. (ist)

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Urusan Perencanaan, Pemerintah Desa Rejoagung ini menambahkan, bahwasannya Wisata Edukasi Sabin ini nantinya akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Senyampang itu pula, BUMDes akan turut menangani program Ketahanan Pangan Desa Rejoagung yang berpagut pada Wisata Edukasi Sabin.

Beberapa gazebo yang terpasang sementara di sudut barat Wisata Edukasi Sabin. (Donny)

Dibenarkan Kepala Desa Rejoagung, Sugeng yang mengungkapkan bahwasannya, program Ketahanan Pangan memang erat kaitannya dengan Wisata Eduksi Sabin. Lantaran, keduanya dibangun dari kapital yang sama yakni, persawahan.

Gabah kering yang tersimpan di Lumbung Desa Rejoagung. (Donny)

Sugeng mengungkapkan, “Keuntungan BUMDes akan menjangkau kebutuhan para petani mulai kebutuhan cocok tanam sampai distribusi penjualan hasil panen. Oleh karenanya baik Wisata Edukasi Sabin maupun Ketahanan Pangan ini tak hanya berlaku sebatas formalitas, melainkan juga perlu sinergi dan dorongan dari pelbagai pihak supaya kesejahteraan masyarakat turut terdongkrak.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa


Lebih baru Lebih lama