![]() |
Kegiatan baca tulis quran. (ist) |
BANDAR KEDUNGMULYO – Menciptakan pendidikan karakter di satuan pendidikan jenjang dasar merupakan pondasi awal bagi pembentukan suatu generasi bangsa yang berkualitas. Strategi untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya melalui program religi, seperti yang berhasil dijalankan di SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo.
Adanya kegiatan pembiasaan beribadah dan program yang lekat dengan keagamaan ini sangat berdampak bagi pembentukan karakter dan etika peserta didik.
Kepala SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo, Abdullah, S.Pd.SD. menyampaikan bahwa pendidikan berkarakter yang religius tersebut telah menjadi citra satuan pendidikan binannya sejak awal berdiri yaitu pada tahun 1924. Hal tersebut juga dilatari kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang juga sangat religius dengan banyaknya satuan pendidikan dan lembaga berbasis keislaman hingga pondok pesantren.
Baca Juga: 2023: Pengangguran di Kota Santri Harus Segera Teratasi
Oleh karenanya, banyak program diselaraskan dengan potensi peserta didik di bidang ilmu keagamaan, seperti pada kegiatan ekstrakurikuler Al-Banjari, Baca Tulis Alquran (BTQ), Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Tahfidz dan kaligrafi, terang Abdullah. Selebihnya pada kegiatan pembinaan khusus menuju sebuah ajang perlombaan ataupun tampil di sebuah acara, serta praktik beribadah salat dan mengaji yang rutin digelar.

Guru PAI SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo, Irkham, S.Pd. menjelaskan bahwa guna membekali peserta didik di bidang keagamaan awalnya dilakukan kegiatan seleksi dan identifikasi. Setelah mendaftar peserta didik baru diseleksi sudah kemampuan agamanya, dari pengetahuan tentang salat, hafalan surat pendek dan terpenting terkait BTQ. Menariknya hal tersebut dilakukan secara serius dan menjalin kerjasama dengan guru Taman Pendidikan Alquran yang ada di desa.
![]() |
Kegiatan pawai taaruf yang digelar dengan semarak. (ist) |
“Setelah diketahui potensi setiap peserta didik maka dilakukan pengelompokan belajar agama terkait BTQ. Kemudian peserta didik juga diarahkan untuk memilih ekstrakurikuler pilihan keagamaan yang ada. Bagi peserta didik kelas I dan II difokuskan untuk kelancaran membaca Alquran dengan baik dan benar, sedangkan untuk kelas III s.d VI harus mengikuti program hafalan juz 30,” ujar guru yang juga membina ekstrakurikuler BTQ tersebut.
![]() |
Tim al banjari SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo. (ist) |
Program hafalan ini dilakukan dari hari Senin s.d Kamis, kemudian menyetorkan hafalan kepada guru kelas ataupun guru pilar keagamaan yang terdiri dari guru PAI, Pendidikan Diniyah dan Mulok Keagamaan, imbuh Irkham. Sebagai upaya untuk memotivasi hafalan, terdapat target capaian surat yang harus dilampaui di setian jenjang kelasnya. Sehingga saat kelulusan diadakan uji hafalan yang digunakan untuk syarat pengambilan ijazah dan terdapat apresiasi saat perpisahan untuk peserta didik yang berprestasi.
![]() |
Civitas akademika SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo. (ist) |
Sementara itu Guru Kelas III, SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo, Kasri, S.Pd.SD memungkasi bahwa adanya kegiatan pembiasaan beribadah dan program yang lekat dengan keagamaan ini sangat berdampak bagi pembentukan karakter dan etika peserta didik. Perilaku sopan santun dalam berbicara dan bersikap, menghormati orang yang lebih tua serta menyayangi sesama dapat tumbuh dengan alami. Selain itu program keagamaan ini juga mampu menarik minat masyarakat untuk mempercayakan pendidikan buah hatinya di satuan pendidikan yang saat ini telah memiliki 302 peserta didik ini.
Reporter/Foto: Rabitha Maha/Istimewa