Idatul Masfufah. (Rabitha)


Merintis satuan pendidikan menuju Sekolah Penggerak tentu membutuhkan kerjasama yang apik dengan pelbagai pihak, terutama civitas akademika, pihak yayasan, wali dan peserta didik, serta masyarakat sekitar satuan pendidikan. 

JOMBANG – Program Sekolah Penggerak mempunyai tujuan mengakselerasi satuan pendidikan untuk bergerak lebih maju di bidang kompetensi literasi, numerasi, dan karakter. Hal tersebut dapat terwujud dengan upaya peningkatan civitas akademika yang unggul dalam meramu sebuah kegiatan. Seperti yang telah diupayakan di SMP Darul Ulum 5 Jombang.

Kepala SMP Darul Ulum 5 Jombang, Idatul Masfufah, S.Ag.,S.Pd. menjelaskan bahwa keberhasilan dalam meraih predikat Sekolah Penggerak merupakan hal yang patut disyukuri, lantaran dalam proses mendapatkannya juga diperlukan usaha yang maksimal. Namun, setelah meraih label tersebut ternyata dalam penerapannya juga masih membutuhkan proses penyesuaian panjang.

Peserta didik berkeliling desa pada kegiatan pawai taaruf. (ist)

Idatul Masfufah mengatakan, “Merintis satuan pendidikan menuju Sekolah Penggerak tentu membutuhkan kerjasama yang apik dengan pelbagai pihak, terutama civitas akademika, pihak yayasan, wali dan peserta didik, serta masyarakat sekitar satuan pendidikan. Untuk itulah anggaran yang didapat dari program tersebut diejawantahkan dalam peningkatan mutu guru melalui pelatihan sekaligus membuat program yang bertujuan penguatan karakter di satuan pendidikan.”

Melaksanakan program sekolah penggerak harus dilakukan secara totalitas dan tepat sasaran, imbuh Idatul Masfufah. Program harus tersusun dengan lengkap baik secara administrasi maupun konsep acara. Kesemuanya harus dilakukan dengan mempertimbangkan segi keilmuan pada prosesnya, namun juga memiliki produk yang dapat dibanggakan.

 
Guru Bahasa Inggris, SMP Darul Ulum 5 Jombang, Etika Islamiyah, S.Pd. mencontohkan Program Sekolah Penggerak yang telah dilakukan diantaranya pada Tema Suara Demokrasi yang pada prosesnya, peserta didik berkunjung ke Rumah Pintar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang untuk mendapatkan materi terkait pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang baik dan benar. Kemudian pada aspek produknya berupa penyelenggaraan pemilihan Ketua OSIS.

Projek suara demokrasi, peserta didik mengunjungi rumah pintar KPU Jombang. (ist)

Etika Islamiyah menyampaikan, “Selanjutnya Tema Bhineka Tunggal Ika dengan mengambil projek kegiatan bertopik toleransi dalam pondok. Hal tersebut tak lepas dari latar belakang sataun pendidikan yang berada dalam naungan yayasan pesantren, lagi pula sebagian besar peserta didik tinggal di wilayah pondok. Tahap proses peserta didik dibekali dengan materi perihal perundungan, edukasi seksual, lengkap dengan mengenal pelbagai budaya dari seluruh nusantara. Selanjutnya produk yang dihasilkan berupa gelar karya yang menampilkan tari tradisional, pidato, drama dan kesenian daerah.”

Kegiatan gelar karya P5. (ist)

Perihal kegiatan gelar karya, tak ada kendala yang berarti lantaran sudah sering dilakukan di satuan pendidikan dengan konsep yang serupa bernama muhadoroh atau seni dalam berorasi yang sudah dilakukan secara rutin sejak tahun 2020, tandas Etika Islamiyah. Saat muhadoroh, peserta didik secara mandiri membentuk kepanitiaan dan menyusun sebuah penampilan yang menarik, baik segi performen hingga drama memerankan pejabat saat sambutan.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Program Unggulan Akademik dan Non-Akademik
1. Kelas Unggulan Kelas IX
2. Program Tahfidzul Quran
3. Pengayaan Olimpiade Sains dan Matematika
4. Pengayaan Olimpiade IPS
5. Program ekstrakurikuler
Lebih baru Lebih lama