Kegiatan menanam kedelai. (ist)


JOMBANG – Berbicara perihal pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pasti pandangan tertuju pada acara gelar karya ataupun pameran hasil projek yang mampu disuguhkan peserta didik. Padahal jauh sebelum pelaksanaan tersebut terdapat sebuah proses pembelajaran yang sangat penting guna merubah ataupun membentuk pribadi peserta didik menuju pembelajar sepanjang hayat.

Dalam P5 ini semua kegiatan berorientasi pada anak didik, sehingga guru harus telaten dan paham sejauh mana mengarahkan, membimbing hingga anak didik mampu untuk melakukan suatu hal dengan penuh tanggungjawab sesuai porsinya.

Sadar akan pentingnya sebuah proses pembelajaran P5 dan juga orientasi produk, TK Al-Iman Jombang pun menyelenggarakan kegiatan yang lekat dengan P5 dengan tema Aku Sayang Bumi dan mengambil judul projek Pasar Kreasi Olah Kedelai. Pelaksanaan projek tersebut dilakukan sejak tanggal 3 s.d 31/1 bertempat di satuan pendidikan Al-Iman Jombang.

Baca Juga: DPPKB-PPPA Kabupaten Jombang 2023 Prioritaskan Pencegahan Kenakalan Remaja

Kepala TK Al-Iman Jombang, Lalilatuz Zakiyah, S.Psi. menyampaikan bahwa awalnya pelaksanaan projek ini lebih menekankan pada proses belajar anak didik, namun di luar kegiatan pembelajaran materi di kelas yang setiap hari dilakukan. Menariknya, anak didik diarahkan untuk memahami alur topik tersebut secara konkret dan kontekstual.



Lalilatuz Zakiyah mengatakan, “Diawali pada proses inspirasi, anak didik dibekali gambar dan video proses penanaman dan pengolahan kedelai, diskusi, dan pengenalan tumbuhan serta dikuatkan melalui buku ensiklopedi. Kemudian terdapat langkah konkret proses penanaman hingga mengolah hasilnya. Diawali dengan Anak didik belajar mengolah tanah sebagai media tanam, menanam biji kedelai hingga merawatnya dengan menyiram. Selanjutnya terdapat proses memasal yakni mempraktikan membuat tempe, susu kedelai hingga melalukan persiapan pasar olah kedelai dengan membuat tas belanja.”


Anak didik antusias membuat olahan dari kedelai yaitu tempe. (ist)

Serangkaian mekanisme tersebut sangat dinikmati baik seluruh civitas akademika, sehingga sebagai wujud kebanggaan atas proses tersebut dibuatlah sebuah konsep puncak projek secara kontekstual berupa Pasar Kreasi Olah Kedelai. Perlu digaris bawahi adalah pelaksanaan pasar kreasi tersebut tetap mengutamakan proses. Anak didik diarahkan untuk mengenal cara menjual, membeli, promosi, hingga menghitung jumlah uang secara mandiri.

Anak didik belajar bertransaksi dengan menjual dan membeli. (Rabitha)

Langkah tersebut mendapatkan apresiasi dari tim Fasilitator Sekolah Penggerak Kabupaten Jombang. Salah satunya yaitu Ririn Kuswiyanti, S.Pd. yang menyampaikan bahwa kegiatan ini patut menjadi percontohan bagi satuan pendidikan lainnya. Selain serangkaian prosesnya dilakukan dengan rinci, konkret, dan kontekstual. Tak lupa dengan kelengkapan berkas administrasi seperti membuat proposal dan lembar presentasi dan hasil diskusi serta evaluasi.

Proses pendampingan dari fasilitator sekolah penggerak. (Rabitha)

Selebihnya keberadaan tim yang solid juga sangat tergambar. Kesemua civitas akademika memiliki peranannya masing-masing. Namun terpenting adalah konsisten bahwa dalam P5 ini semua kegiatan berorientasi pada anak didik, sehingga guru harus telaten dan paham sejauh mana mengarahkan, membimbing hingga anak didik mampu untuk melakukan suatu hal dengan penuh tanggungjawab sesuai porsinya.

Reporter/Foto: Rabitha Maha/Istimewa

Lebih baru Lebih lama