Tsulma Diana Elia saat membersamai peserta didiknya membuat desain grafis. (Donny)


JOMBANG – Guru, memang memiliki tugas ganda. Tak hanya sebatas mentransfer pengetahuan kepada peserta didik. Melainkan pula, juga sebagai suri tauladan yang mampu membuncahkan motivasi belajar bagi peserta didik.

Melalui program guru dan sekolah penggerak yang mana perlahan sudah teraktualisasi di pelbagai program dan kegiatan bersama peserta didik baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Menyadari tugas pokok itulah, Kepala SMP Ibnu Sina Jombang, Tsulma Diana Elia, M.Pd. senantiasa merintangi tantangan serta menyesap ilmu baru yang berkembang serta dibutuhkan di dunia pendidikan saat ini. Tujuannya pun berlapis. Selain meningkatkan kompetensi, juga dapat memahami kebutuhan serta menggali potensi peserta didik.

Baca Juga: Kartu ASN Virtual Rupa Transformasi Digitalisasi Data

Ditemui di ruang kerjanya pada Senin (16/1), Tsulma Diana Elisa membenarkan, bilamana hal tersebut tentu sudah wajib dikuasi seorang guru. Bilamana guru sudah menguasainya, maka guna memahami pola dan model pembelajaran yang dikehendaki peserta didik bukanlah suatu yang menyulitkan.



“Semenjak lolos seleksi wawancara program Sekolah Penggerak, pembaruan program senantiasa kita susun dan sesuaikan dengan keinginan peserta didik. Dalam implementasinya, kegiatan projek Kurikulum Merdeka berupa pemanfaatan sampah untuk dikelola di Tim Bank Sampah Sekolah yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, telah kita galakkan guna menambah wawasan lingkungan. Tak hanya itu, di bidang teknologi guru dan peserta didik terprioritaskan belajar menguasai aplikasi Canva,” beber Tsulma Diana Elia.


Pembuatan Ecobrick sebagai implementasi projek P5. (Donny)

Penguasaan Canva, selanjutnya diejawentahkan dalam kegiatan ekstrakurikuler desain grafis bagi kelas VII-IX saban hari Jumat dan Sabtu dengan di dampingi tutor berpengalaman, imbuh Tsulma Diana Elia. Oleh karenanya, sekalipun hanya memiliki 18 peserta didik, menurut Tsulma Dina Elia, hal tersebut bukan menjadi batu sandungan yang berarti.

Tsulma Diana Elia. (Donny)

Perempuan berpawakan subur ini menambahkan, “Sebab, apabila dihadapkan dengan hambatan dan sebagai seorang pendidik tidak segera menemukan solusinya, maka pelayanan kepada peserta didik juga akan diberikan dengan segala keterbatasan. Namun, itu tak terjadi di SMP Ibnu Sina Jombang. Berbekal pengalaman yang pernah menyejarah hanya dengan satu peserta didik baru di tahun ajaran baru dua tahun lalu, membuat saya pribadi dan seluruh guru saling memotivasi supaya meningkatkan kapabilitas, melalui program guru dan sekolah penggerak yang mana perlahan sudah teraktualisasi di pelbagai program dan kegiatan bersama peserta didik baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Tsulma Diana Elia pun mengakui, bahwa tahapan yang telah dan akan dijalani untuk menjaga eksistensi SMP Ibnu Sina Jombang sebagai pelayanan pendidikan berbasis pesantren ini, telah berkembang pesat. Terutama dari program sekolah penggerak yang berhasil menambah penerimaan anggaran kegiatan lewat BOS Kinerja. Maka, sesuai hukum pengelolaan yang berlaku, seluruh kegiatan yang berorientasi pada pengembangan bakat minat peserta didik, dapat terwadahi secara menyeluruh.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama