Ilustrasi memakai kaus kaki. (Ist)


NASIONAL - Kita mungkin pernah tidak mengganti kaus kaki karena lupa mencucinya, atau sudah merasa nyaman karena warnanya senada dengan outfit yang kita kenakan. Namun, bagaimanapun juga, kaus kaki yang sudah dipakai berulang kali akan menyimpan banyak kotoran maupun bakteri yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan kaki.

Baca Juga: Cara Dapat Beasiswa SMA yang Bisa Dicoba Peserta Didik

Dilansir dari laman The Healthy, para dokter pun memperingatkan kita untuk lebih sering mengganti kaus kaki karena beberapa hal berikut ini. Dampak buruk jarang ganti kaus kaki Kaus kaki yang bersih membantu menjaga kebersihan kaki, mencegah infeksi jamur atau bakteri, dan menjaga kaki kita tetap segar dan nyaman. Sebaliknya, kaus kaki yang kotor dapat menyebabkan serangkaian masalah seperti:

Munculnya Bau Busuk
Efek samping yang bisa langsung dirasakan saat kita tidak mengganti kaus kaki adalah bau apek. Seorang dokter ahli penyakit kaki, Dr Wenjay Sung, DPM, mengatakan bahwa kombinasi keringat, bakteri, dan sel kulit mati pada kaki akibat kaus kaki yang kotor bisa menghasilkan bau busuk yang unik.



Meskipun bau kaki sendiri belum tentu merupakan masalah kesehatan, namun hal ini dapat menyebabkan masalah jika mengganggu orang-orang di sekitar. Kemungkinan besar kita tidak akan menyadarinya karena kita semua menjadi buta hidung terhadap bau kita sendiri, berkat apa yang disebut kekurangan sensorik dalam bidang psikologi.

Namun, orang-orang di sekitar kita pasti akan menyadarinya. Nah, apabila kaki kita selalu bau, terlepas dari kaus kaki yang kita kenakan, Sung menyarankan untuk menyemprotkan sedikit pewangi khusus kaki sebelum mengenakan kaus kaki.

Infeksi Kaki
Dr Wenjay Sung, DPM, mengatakan semua mikroorganisme dalam kaus kaki kotor tidak hanya menyebabkan bau, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi. Bakteri seperti Staphylococcus dan jamur seperti Trichophyton menyukai kondisi kaus kaki kotor yang hangat dan lembap, sehingga dapat tumbuh subur di lingkungan tersebut.

Menurutnya, bakteri dan jamur juga dapat menyebabkan infeksi, mulai dari benjolan gatal ringan hingga infeksi jamur, seperti kutu air, hingga infeksi bakteri yang disebut selulitis. Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi kaki dapat menjadi serius dan bahkan menjadi septik jika tidak diobati.

Masalah Kulit
Menurut seorang ahli kimia dermatologi dan pendiri lini perawatan kulit Perfect Image, David Petrillo, kelembapan, keringat, dan bakteri yang terperangkap langsung pada kulit bisa menyebabkan iritasi atau bahkan merusak kulit kaki. Hal ini juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti lecet, ruam, eksim, dermatitis, dan luka terbuka (yang pada gilirannya membuat kaki lebih rentan terhadap infeksi).

Alergi yang Memburuk
Jika kita menderita alergi lingkungan, mengenakan kaus kaki kotor adalah salah satu kebiasaan buruk. Sebab, itu bisa membawa alergen ke kaus kaki kita dan kemudian ke seluruh rumah. David Petrillo mengatakan Keberadaan kotoran, debu, atau alergen pada kaus kaki dapat memicu reaksi alergi atau sensitivitas kulit.

Kaki Tidak Nyaman
Efek samping yang satu ini mungkin bersifat pribadi. Beberapa orang tetap menggunakan kaus kaki kotor karena mereka mengklaim bahwa mereka merasa lebih nyaman saat memakainya. Namun, banyak orang merasa kaus kaki kotor tidak nyaman karena menimbulkan gatal, iritasi, dan tidak pas (atau melar).

Seberapa Sering Seharusnya Ganti Kaus Kaki
Para ahli menganjurkan untuk mengganti kaus kaki sekali sehari. Namun, mereka menambahkan, frekuensi penggantian kaus kaki sebenarnya juga sangat bergantung pada tubuh (seberapa banyak kita berkeringat dalam satu hari dan kerentanan kita terhadap infeksi), serta aktivitas kita.

Dr Wenjay Sung, DPM, menjelaskan jika kita melakukan sesuatu yang menyebabkan keringat berlebih, maka kita perlu mengganti kaus kaki lebih dari sekali sehari untuk menjaga kebersihan dan mencegah ketidaknyamanan.

Jika kaki berkeringat menjadi masalah bagi kita, Dr Wenjay Sung, DPM, merekomendasikan untuk membeli kaus kaki atletik khusus yang dirancang untuk menjaga kaki tetap kering. Kendati demikian, memakai kembali kaus kaki yang berkeringat dan kotor bukanlah masalah besar bila dilakukan sesekali. Akan tetapi, secara umum, tidak disarankan untuk memakai kaus kaki yang kotor kembali karena itu bisa menyebabkan berbagai masalah kaki. Mengenakan kembali kaus kaki kotor dapat memperburuk masalah kaki dan meningkatkan risiko infeksi kaki atau iritasi kulit.

Jadi, mengganti kaus kaki setidaknya sekali sehari atau lebih jika kaki sangat berkeringat dan kaus kaki kotor, merupakan satu langkah untuk memiliki kaki yang lebih sehat. Selain itu, kita juga harus mencuci kaki dengan sabun dan air secara teratur, menjaganya tetap kering, serta memakai sepatu yang nyaman dan pas.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama