Jajaran Pimpinan DLH Kabupaten Jombang, Yayasan PP Bahrul Ulum, JCI Inonesia serta Direksi PT. Unicharm. (Rabitha)

Kabupaten Jombang sampah yang dihasilkan mencapai 530 Ton sampah per hari, namun yang mampu dikelola dengan baik hanya 43 persennya saja.

JOMBANG – Setelah sukses dengan program Gerakan Sedekah Sampah dengan slogan Jombang Cantik Tanpa Sampah Plastik, kini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang mendapat kesempatan untuk berkerjasama dengan pelbagai organisasi dan perusahaan guna mendukung pengelolaan sampah di Kota Santri. Yakni dengan Junior Chamber International (JCI) Indonesia dan PT. Unicharm Indonesia.

Salah satu bentuk kolaborasi tersebut yakni agenda Pendidikan Pemilahan Sampah di satuan pendidikan serta belajar Bahasa Jepang. Kedua hal tersebut menjadi menarik, sebab sudah menjadi rahasia umum bahwa Jepang telah lama menjadi rujukan perihal budaya hidup bersih dan kemajuan teknologinya dalam mengolah sampah. Acara berjalan meriah dan dihadiri 100 peserta didik pada Jumat (23/6) bertempat di Aula Pondok Pesantren Bahrul Ulum.

 Peserta didik yang hadir. (Rabitha)

Kepala DLH Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum S.T., M.Si. menjabarkan bahwa di Kabupaten Jombang sampah yang dihasilkan mencapai 530 Ton sampah per hari, namun yang mampu dikelola dengan baik hanya 43 persennya saja. Oleh karenanya, diharapkan masyarakat tak hanya mengandalkan pengelolaan sampah kepada pemerintah atau pihak yang berwenang saja melainkan memulai dari pribadi masing-masing pula.

Peserta mendapatkan meteri dan kuisioner. (Rabitha)
 
Sebab perlu diketahui bahwa hukum mengelola sampah apabila dalam Islam dapat dikatakan fardhu ‘ain atau setiap orang berkewajiban mengelola sampahnya sendiri, imbuh Miftahul Ulum. Kendati demikian, untuk mendukung hal tersebut perlu waktu, tenaga serta edukasi dan sarana prasarana yang juga harus memadai dan berkelanjutan.

 Penyerahan bantuan tempat sampah secara simbolis. (Rabitha)

Sementara itu, National President JCI Indonesia, Felix Susanto. Menjelaskan bahwa JCI adalah organisasi nasional pemuda non-politik dan non-sektarian, bagian dari organisasi kepemudaan internasional terbesar di dunia yang berafiliasi pada Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Organisasi ini memiliki maksud dan tujuan untuk menciptakan perubahan positif di seluruh dunia, salah satunya tentang pemilahan sampah.

Pemandu acara yang selaian edukatif juga menghibur. (Rabitha)
  
Felix Susanto memungkasi bahwa setelah adanya agenda Pendidikan Pemilahan Sampah disatuan pendidikan serta belajar sederhana Bahasa Jepang ini diharapkan para peserta didik mampu tergugah untuk melaksanakan pemilahan sampah secara sederhana yakni organik dan non-organik serta belajar pula cara mengolahnya lebih lanjut. Selanjutnya mampu meneruskan ilmu yang di dapat pada agenda ini kepada rekan, keluarga atau masyarakat umum, selanjutnya apabila memenuhi syarat juga bisa bergabung dengan organisasi JCI.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama