Petugas operator dari SMP Negeri 1 da 2 Sumobito. (Rabitha)

JOMBANG – Rapat Pleno Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang yang digelar secara rutin pada bulan ini digelar berbeda dari sebelumnya. Yakni dikemas berupa acara seminar bertajuk Kesehatan Jantung pada Jumat (16/6) bertempat di Aula I Disdikbud Kabupaten Jombang.

Baca Juga: SMP Darul Ulum 1 Peterongan Teguhkan Pembelajaran Berbasis STEM

Ketua DWP Disdikbud Kabupaten Jombang, Siska Utami Senen, S.E. menyampaikan bahwa penyakit yang berkenaan dengan organ jantung menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penanganan medis dan deteksi dini penyakit yang cepat dan tepat diharapkan dapat menurunkan angka kematian pada pasien yang mengalami.



“Hal tersebut juga haruslah didukung dengan gaya hidup sehat baik secara fisik maupun psikis setiap anggota. Kesehatan fisik dapat ditunjang dari nutrisi dan olahraga yang juga telah diupayakan di Disdikbud Kabupaten Jombang seperti teknis membuat makanan dan minuman sehat serta senam yang digelar secara rutin setiap Jumat sore di Aula Disdikbud Kabupaten Jombang. selaian itu, kesehatan psikis juga harus diupayakan melalui kegiatan positif bersama keluarga seperti berkumpul dan berlibur,” ujar Siska Utami Senen.

Petugas MC dari SMP Negeri 1 dan 2 Kesamben. (Rabitha)

Siska Utami Senen menyampaikan bahwa tentu upaya mencegah lebih baik daripada mengobati. Sehingga sangat tepat bahwa para anggota DWP lngkup Disdikbud Kabupaten Jombang memahami deteksi hingga penanganan terkait penyakit jantung.

dr. Mas Imam Ali Affandi, M.KP ketika memaparkan materi. (Rabitha)

Sementara itu, Narasumber Seminar Kesehatan Jantung, dr. Mas Imam Ali Affandi, M.KP. menjelaskan bahwa jantung menjadi organ vital tubuh yang berfungsi memompa darah tiada henti, sehingga setiap detak jantung adalah detik yang berharga. Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah tersumbatnya pembuluh darah yang menyuplai makanan ke otot jantung yang dikenal dengan nama pembuluh darah koroner. Sumbatan tersebut dapat berupa plak, sobekan hingga tumpukan lemak.

Pembukaan seminar anggota menyanyikan lagu Indonesia Raya. (Rabitha)

Tanda dan gejala penyakit jantung koroner diantaranya adalah nyeri dada, mual pusing dan nyeri ulu hati, keringat dingin dan rasa panas terbakar lebih dari 20 menit. Terpenting yakni ada setidaknya tujuh hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Misalnya, aktif berolahraga ringan namun teratur, tidak merokok, menjaga berat badan dengan mengontrol berat badan, mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah dan sayur, mengurangi pemakaian garam, mengonsumsi ikan serta mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti daging dan susu.

Reporter/Foto: Rabitha Maha
Lebih baru Lebih lama