Rahayu Setiyawati saat meninjau salah satu jenis karya intrakurikuler anak didik. (Donny)


PETERONGAN – Proses pembaruan kurikulum yang tengah bergulir tak menjadi rintangan bagi seluruh pendidik di PAUD Al-Wardah Peterongan untuk terus berkreasi bersama anak didik. Seperti halnya pada (20/6) kemarin, sedari pagi hingga menjelang siang, lewat kegiatan gelar seni dan karya anak didik, halaman depan KB dan TK Al-Wardah Peterongan begitu riuh oleh keceriaan anak didik. Begitu pula dengan para guru dan wali anak didik yang cukup antusias menata dekorasi dan segala kebutuhan tempat seluruh karya dan pentas seni anak didik digelar.

Dari percontohan yang ada nantinya juga diharapkan mampu mendongkrak mutu seluruh PAUD se Kecamatan Peterongan, tanpa terkecuali. Maka, proyeksi kedepannya para satuan pendidikan seyogianya berkolaborasi untuk meningkatkan kompetensi maupun layanan pada peserta didik.

Kepala TK Al-Wardah Peterongan, Eni Lailiyah, S.Pd., M.Pfis. menjabarkan, kegiatan di tahun kedua ini, merupakan aktualisasi dari proses pembelajaran anak didik dari KB serta TK Al-Wardah Peterongan selama satu tahun terakhir yang berlandaskan pada Kurikulum Merdeka. Sebab itulah, esensi tujuan gelar seni dan karya anak didik inipun tak sebatas pada unjuk produk.

Baca Juga: Membuka Paradigma Baru Pembelajaran Guru pada Merdeka Belajar

“Melainkan pula turut menjadi bukti pada wali anak didik, bahwasannya konsep belajar di jenjang PAUD memang harus mengedepankan motorik, kognitif, karakter anak didik melalui proses kreatif. Senyampang itu pula, dari kegiatan ini tujuan dasarnya ialah turut memahamkan pada wali anak didik, bahwa apapun yang dikaryakan oleh anak didik merupakan sebuah nilai imajinatif dengan segala dimensi karakter dan kreativitas yang dimiliki. Sehingga, seluruh keragaman karya dan kemampuan anak didik harus mendapat apresiasi,” ujar Eni Lailiyah.



Selain itu, konsep implementasi hasil intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diusung dalam gelaran seni dan karya anak didik PAUD Al-Wardah, juga tak lepas dari sisi pengembangan kompetensi para guru. Sedari awal pengembangan Kurikulum Merdeka, seluruh guru mendapat pembimbingan intensif dari seluruh stakeholder, mulai dari penilik, pengawas, serta fasilitator sekolah penggerak untuk mendapatkan pemahaman proses pembelajaran yang berpusat pada anak didik, imbuh Eni Lailiyah.


Ragam bentuk karya intrakurikuler yang dihasilkan anak didik. (Donny)

Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Peterongan, Rahayu Setiyawati, M.Pd. pun mengakui, apa yang telah diterapkan oleh KB dan TK Al-Wardah Peterongan dalam meningkatkan mutu layanan pada anak didik, dapat menjadi percontohan bagi satuan pendidikan lainnya. Terutama dalam mempelajari seraya mengamalkan Kurikulum Merdeka.

Kemeriahan gelaran karya di selasar PAUD dan TK Al-Wardah Peterongan. (Donny)

Rahayu Setiyawati mengatakan, “Maka, dari percontohan yang ada nantinya juga diharapkan mampu mendongkrak mutu seluruh PAUD se Kecamatan Peterongan, tanpa terkecuali. Maka, proyeksi kedepannya para satuan pendidikan seyogianya berkolaborasi untuk meningkatkan kompetensi maupun layanan pada peserta didik.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama