![]() |
Narasumber saat menjelaskan materi. (Rabitha) |
JOMBANG – Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang menyelenggarakan agenda Workshop Pembelajaran Paradigma Baru Bagi Guru Mata Pelajaran jenjang SMP negeri dan swasta. Acara berjalan sesuai jadwal mulai 19 s.d 28 Juni bertempat di Aula II Disdikbud Kabupaten Jombang.
Beberapa pembaruan terjadi tak hanya dalam ranah administrasi perangkat mengajar saja. Contohnya Kriteria Ketuntasan Minimal yang berubah menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan masih banyak lagi.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kabupaten Jombang, Safak Efendi, M.Pd. menyampaikan bahwa acara workshop kali ini terbilang berbeda, apabila pada sebelumnya telah rampung menyasar para kepala satuan pendidikan dan tim pengembang kurikulum. Namun untuk ini cukup strategis lantaran langsung menghadirkan perwakilan guru di setiap mata pelajaran.
Baca Juga: DWP Disdikbud Kabupaten Jombang Gelar Seminar Kesehatan Jantung
“Sehingga diharapkan pengetahuan yang didapatkan para peserta guru langsung dapat diimplementasikan ke peserta didik. Pembelajaran Paradigma Baru atau Kurikulum Merdeka merujuk pada pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan Dimensi Profil Pelajar Pancasila,” papar Safak Efendi.

Pembelajaran Paradigma Baru memastikan bahwa praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas benar-benar berpusat pada peserta didik (Student Centered Learning), yang mana setiap peserta didik dipastikan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya, Imbuh Safak Efendi. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran paradigma mensyaratkan perubahan mindset guru sebagai landasan awal atau utama.
Narasumber Workshop sekaligus Pengawas SMP Disdikbud Kabupaten Jombang, Sulaikan, S.Pd. S.H. M.Si. memaparkan bahwa beberapa pembaruan terjadi tak hanya dalam ranah administrasi perangkat mengajar saja. Contohnya Kriteria Ketuntasan Minimal yang berubah menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan masih banyak lagi.
![]() |
Sesi diskusi dan tanya jawab. (Rabitha) |
Kemudian terpenting adalah proses penilaian dan asesmen yang terbilang lebih fleksibel sesuai dengan kebijakan satuan pendidikan, kebutuhan guru dan peserta didik, jelas Silaikan. Asesmen tersebut dibagi menjadi dua yakni formatif dan sumatif. Penilaian Formatif mengacu pada berbagai prosedur penilaian yang menyediakan informasi yang diperlukan, untuk menyesuaikan pengajaran, selama proses pembelajaran. Penilaian Sumatif didefinisikan sebagai standar untuk mengevaluasi pembelajaran peserta didik.
Reporter/Foto: Rabitha Maha