Ilustrasi orangtua bermain bersama anak. (Ist)


NASIONAL - Upaya orangtua untuk membahagiakan buah hatinya kadang menghasilkan anak yang terlalu dimanja. Akibat, anak tumbuh menjadi pribadi yang egois, tidak pernah puas dan merasa tidak bahagia. Gaya pengasuhan yang terus-menerus memanjakan anak memang bisa berbahaya jika diaplikasikan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Disdikbud Kabupaten Jombang Gelar Penandatanganan Netralitas ASN di Pemilu 2024

Kecenderungan untuk selalu melindungi anak akhirnya menjauhkan mereka dari pengalaman belajar guna membangun ketahanan diri. Psikolog keluarga asal Universitas San Fransisco, Amerika Serikat, Michele Borba, mengatakan sebetulnya ada cara untuk memperbaiki dan mengubah perilaku buruk anak yang terlalu dimanja. Kuncinya adalah orangtua sadar akan sikap bermasalah buah hatinya.

Ciri-ciri Anak Terlalu Dimanja Menurut Psikolog


Anak yang terlalu dimanja sebenarnya bisa dikenali dari perilaku mereka sehari-hari. Namun ada lima perilaku yang paling umum dan mudah didapati oleh para orangtua, antara lain:

Tidak Menerima Jawaban Tidak
Anak ingin mendapatkan sesuatu dengan cara mereka, yang biasanya selalu terpenuhi. Orangtua tidak bisa memberikan pengertian kepada anak sehingga akhirnya selalu memenuhi keinginan buah hati, apa pun kondisinya.



Lebih Banyak Menerima Daripada Memberi
Anak-anak manja tidak menghargai apa yang dilakukan orang lain untuk mereka. Alih-alih ucapan tolong atau terima kasih, mereka cenderung menuntut atau mengancam dengan berbagai variasi kalimatnya.

Menuntut Segala Hal Dilakukan Secepatnya
Anak yang terlalu dimanja tidak menganggap orang lain mungkin merasa tidak nyaman dengan permintaan mereka. Dengan mudah, mereka menutut orangtua akan mengesampingkan prioritas kita untuk memenuhi kemauan mereka.

Hanya Memikirkan Diri Mereka Sendiri
Mereka merasa berhak dan mengharapkan bantuan khusus. Perilaku ini termasuk merasa lebih berhak atas apa yang diterima atau dimiliki orang lain.

Tidak Pernah Puas dengan Apa yang Mereka Miliki
Anak yang terlalu dimanja biasanya memiliki banyak koleksi mainan, buku, dll. Namun mereka merasa tidak pernah cukup dan selalu menginginkan lebih banyak hal lagi tanpa batasan tertentu.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama