![]() |
Ilustrasi Membersihkan Telinga. (Ist) |
NASIONAL - Tidak seperti wajah, tangan, atau rambut, terkadang kita sering lupa untuk membersihkan telinga. Lalu saat mengingatnya, kemungkinan besar kita akan menggunakan cotton bud untuk membersihkan bagian dalam telinga.
Namun hati-hati. Meskipun cotton bud memang biasa digunakan untuk membersihkan telinga, sebenarnya barang ini tidak boleh digunakan untuk membersihkan saluran telinga dari kotoran lho. Baca juga: Riwayat Cotton Bud, Tak Disarankan Dokter tapi Populer Lantas, dengan cara apa kita perlu membersihkan telinga dari kotoran yang menumpuk?
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan
Dikutip dari Martha Stewart, otolaryngologist di The Mount Sinai Hospital, Benjamin Tweel, menjelaskan jika bagian luar telinga dapat dibersihkan dengan tisu atau waslap. Area apa pun yang dapat Anda jangkau dengan jari Anda aman untuk dibersihkan, namun area yang tidak dapat dijangkau sebaiknya dibiarkan saja.
Untungnya, biasanya kita tidak perlu membersihkan bagian dalam tersebut. Pasalnya, kotoran telinga sendiri dirancang untuk membersihkan telinga. Jennifer Lee, MD, Profesor Otolaringologi klinis di Stanford Health Care mengatakan kulit telinga bagian luar sama seperti kulit lain yang terlihat, yang mengeluarkan minyak, keringat, dan sel-sel mati yang dapat menumpuk dan menjadi serumen atau kotoran telinga. Namun, kotoran telinga ini bisa melumasi dan membersihkan kulit, seperti halnya kulit di wajah.
Benjamin Tweel pun menambahkan, kotoran telinga atau cerumen tersebut dapat membersihkan liang telinga secara alami, sehingga kotoran akan keluar dengan sendirinya. Sebaliknya, mencoba membersihkan bagian dalam liang telinga secara fisik dapat menimbulkan masalah, seperti infeksi atau gangguan pendengaran.

Kendati demikian, seperti halnya sekresi di wajah yang dapat menumpuk dan menyumbat pori-pori, penumpukan kotoran telinga atau impaksi serumen bisa saja terjadi. Berbagai gejalanya berupa sakit telinga, merasa telinga tersumbat, pendengaran teredam, dan tinnitus atau suara berderak di telinga.
Cara Mengatasi Impaksi Serumen
Jika mengalami gejala impaksi serumen, kita bisa membersihkan telinga menggunakan beberapa metode rumahan atau produk sederhana yang bisa dibeli di pasaran. Misalnya, dengan meneteskan beberapa tetes peroksida yang dapat menghilangkan atau memasukkan lima atau 10 tetes minyak mineral ke telinga.
Kita hanya perlu berbaring menyamping selama sekitar 10 menit agar minyak dapat melonggarkan kotoran telinga yang menempel, lalu seka telinga dengan tisu atau handuk setelahnya. Sementara itu, Benjamin Tweel menyarankan untuk menggunakan larutan pembersih kotoran telinga yang dibuat dengan minyak mineral dan karbamid peroksida.
Untuk mengaplikasikannya, gunakan bulb syringe untuk menyedot lilin yang telah dilunakkan dengan hati-hati setelah mendiamkannya dalam telinga selama beberapa menit. Benjamin Tweel menambahkan mungkin diperlukan waktu sekitar lima hari untuk mengatasinya. Kita perlu memasukannya, dua kali sehari sampai lilin cukup lunak untuk keluar. Ingat, mengairi telinga dengan cairan itu harus dilakukan dengan hati-hati.
Lalu perlu diingat, sebenarnya kita tidak perlu menggunakan tetes pembersih telinga di atas secara rutin, dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk melakukannya. Benjamin Tweel menuturkan satu-satunya alasan untuk menggunakan obat tetes kotoran telinga adalah jika dokter melihat banyak kotoran telinga atau merasa telinga tersumbat.
Dia mengatakan jika obat tetes tidak membantu, segera temui dokter secara langsung untuk menghilangkan kotoran telinga atau untuk menemukan gangguan pendengaran lainnya. Metode membersihkan telinga yang harus dihindari Penggunaan cotton bud untuk menghilangkan kotoran telinga sebenarnya tidak disarankan. Ketika cotton bud memasuki liang telinga, kotoran telinga seringkali terdorong lebih jauh ke dalam, yang hanya memperburuk masalah.
Dia menjelaskan, pemakaian cotton bud bisa merusak gendang telinga dan tulang pendengaran kecil di tengah telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran Selain itu, kapas dari cotton bud bisa saja jatuh dan tersangkut di liang telinga, menyebabkan pendengaran tersumbat atau infeksi, sehingga perlu dilakukan pembedahan.
Terakhir, kita juga perlu menghindari penggunaan lilin telinga, sebuah proses di mana tabung berongga yang berlapis lilin dinyalakan untuk menciptakan isapan lembut yang mengencerkan lilin. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya luka bakar yang berbahaya. Memang gambar untuk iklan sangat mengesankan dan menarik, tetapi tetap tidak direkomendasikan karena risiko bahayanya.
Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia