Ilustrasi Pembelajaran di Kelas. (Ist)


NASIONAL - Proses pembelajaran di kelas melibatkan interaksi antara guru dan peserta didik atau peserta didik dengan peserta didik. Interaksi yang baik membuat proses pembelajaran lebih bermakna, efektif, dan menyenangkan. Salah satu bentuk interaksi yang seringkali terjadi di kelas yaitu komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara terus-menerus akan menciptakan relasi atau hubungan yang baik satu sama lain.

Guru memiliki peran penting untuk menciptakan interaksi yang baik di kelas dengan memperhatikan aspek emosional dan sosial peserta didik. Melalui interaksi tersebut peserta didik akan merasa nyaman dan menyenangkan saat belajar di sekolah, sehingga mereka bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

Baca Juga: Orang Tua Jangan Terlalu Sibuk, Sempatkan Main Bareng Si Kecil

Saat melakukan pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kondisi dan psikososial anak sebelum mengajar, hal ini bertujuan agar Anda bisa membawa pelajaran dengan baik dan sesuai kondisi anak. Begitu pula ketika PJJ, interaksi pembelajaran harus berjalan dengan baik.

Bedanya, ketika PJJ proses pembelajaran menggunakan teknologi sebagai alat bantu agar peserta didik tetap bisa berkomunikasi dengan guru. Meski secara daring, pembelajaran harus berjalan efektif, interaktif, dan nyaman agar anak tidak cepat merasa bosan.



Apapun keadaan pembelajarannya, baik secara langsung tatap muka di kelas atau secara daring, KBM harus tetap berjalan efektif dengan interaksi yang baik. Diperlukan kreativitas dan rancangan pembelajaran dari guru untuk mengaktifkan suasana pembelajaran kelas. Mengingat, kondisi kelas dipengaruhi kehadiran dan peran guru dalam kelas. Berikut ini merupakan tips membangun interaksi pembelajaran yang memperhatikan aspek sosial dan emosional anak.

Awali Pertemuan yang Baik
Pertemuan pertama dalam kelas memengaruhi suasana belajar ke depannya, artinya jika pada pertemuan pertama Anda sudah semangat, aktif, dan positif, maka kegiatan belajar berjalan efektif. Pertemuan pertama bisa dilakukan dengan salam dan perkenalan diri sebagai langkah awal membangun interaksi dengan peserta didik.

Anda juga harus memerhatikan waktu pembukaan belajar, jangan terlalu lama berbasa-basi, karena bisa membuat peserta didik bosan dan waktu belajar juga terpangkas. Lakukan pembukaan belajar dengan waktu yang tepat dan menyenangkan.

Mengetahui Minat dan Karakter Peserta Didik
Setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda, Anda perlu mengobservasi minat, keaktifan, dan karakter setiap peserta didik dalam kelas. Untuk bisa mengetahui minat dan karakter peserta didik, Anda harus terbuka dan lebih dekat dengan mereka. Ajak mereka berkomunikasi, dan tanyakan hal-hal yang mereka suka atau tidak suka saat belajar, serta kendala yang mereka rasakan. Dari hasil observasi tersebut, Anda bisa mengatur metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk bisa diterapkan dalam kelas.

Gunakan Metode Belajar sambil Bermain
Sebagai guru, Anda bisa menggunakan metode belajar apapun (sesuai dengan kemampuan dan kondisi peserta didik). Agar pembelajaran tidak terasa membosankan, Anda bisa menyelipkan permainan yang seru dan menyenangkan peserta didik.

Adapun permainan yang dilakukan selama kegiatan belajar berlangsung yaitu permainan yang membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga permainan yang dipilih bukan hanya untuk menghibur atau mengisi waktu luang semata, melainkan permainan yang bersifat mengedukasi anak.

Permainan edukasi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan mendidik untuk meningkatkan pengetahuan, berpikir kritis, bersosialisasi dengan lingkungan lebih baik, serta kemampuan berbahasa.

Melakukan Tanya Jawab
Upaya untuk meningkatkan interaksi peserta didik selanjutnya yaitu dengan melakukan tanya jawab ketika proses pembelajaran tengah berlangsung. Anda bisa melontarkan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan dan biarkan peserta didik menjawab pertanyaan tersebut.

Jika hanya sedikit peserta didik yang meresponnya, Anda bisa memancing mereka dengan pertanyaan menarik bahkan menimbulkan perdebatan, atau Anda bisa memberikan penawaran bagi peserta didik yang bertanya akan mendapat nilai tambahan. Hal tersebut dapat memancing siswa pasif untuk lebih aktif di kelas.

Berdiskusi
Metode belajar diskusi juga dapat membangkitkan interaksi peserta didik dalam kelas. Anda bisa mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok, lalu berikan materi diskusi yang menarik sesuai dengan pelajaran yang diajarkan.

Biarkan peserta didik berdiskusi untuk merumuskan masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah itu, Anda bisa meminta mereka untuk melakukan presentasi di kelas dan lakukan tanya jawab dengan kelompok lain. Minta seluruh siswa untuk aktif di kelas.

Gunakan Bahasa yang Baik
Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, ada baiknya Anda menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, dan mudah dimengerti oleh siswa. Hindari penggunaan kata-kata negatif dan menyakitkan peserta didik ketika belajar, karena hal tersebut bisa membuat mereka berpikir bahwa Anda tidak bisa mengajar dengan profesional. Selain itu, guru juga menjadi teladan bagi murid, sehingga kurang pantas jika Anda menggunakan kata kasar.

Membangun Kekompakan Dalam Kelas
Agar tercipta interaksi atau komunikasi yang baik dalam kelas, diperlukan kekompakan dan kerjasama antar peserta didik dan guru. Guru/wali kelas memiliki peran penting untuk membangun kekompakan peserta didik, jangan biarkan mereka membentuk kelompok bermain atau geng sendiri.

Manfaat Interaksi yang Baik dalam Kelas

Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan peserta didik dan guru ketika interaksi yang baik dalam kelas dapat terwujud. Adapun berikut ini merupakan beberapa manfaat terwujudnya interaksi dalam kelas yang memperhatikan aspek sosial dan emosional.

1. Tercapainya kelas yang berprestasi dan bermartabat, karena interaksi yang baik membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan mudah dimengerti.

2. Lebih mudah membangun karakter siswa karena adanya kecocokan dalam berkomunikasi dan penyampaian nasihat.

3. Menghilangkan keinginan untuk berbuat atau berperilaku buruk terhadap warga kelas, karena interaksi yang baik membuat hubungan satu sama lain lebih harmonis.

4. Mengurangi atau menghilangkan tindakan pelecehan terhadap warga kelas, karena interaksi atau komunikasi yang baik membuat seseorang lebih percaya diri untuk menceritakan hal-hal yang dialaminya. Siswa juga lebih berani berbicara dan mengadu hal-hal yang mengganggu kegiatan belajarnya.

5. Terciptanya kelas yang kompak dan solid. Para siswa jadi lebih mudah berdiskusi untuk membawa kelasnya lebih berprestasi.

Sumber/Rewrite: Kejarcita.id/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama