Anak didik menunjukkan temuan mereka sewaktu melakukan pengamatan di aliran sungai. (Donny)


BARENG - Usia dini merupakan masa keemasan anak yang memerlukan banyak sentuhan dan pendekatan terhadap kondisi dan lingkungan sekitarnya. Untuk melakukan keduanya, tentu membutuhkan metode tersendiri yang harus dan telah disesuaikan dengan kebutuhan anak terhadap lingkungannya.

Dari kognitif maupun psikomotorik yang sudah dikembangkan di KB, tentu menjadi modal utama kami dalam mengembangkan dasar potensi anak didik.

Seperti halnya di KB Harapan Kita Bareng, wujud implementasi dari pengenalan anak didik pada lingkungan sekitar dilakukan dengan metode belajar dan bermain secara langsung pada objek yang ada. Melalui Outbond saban satu bulan sekali, seluruh anak didik diajak mengenali lingkungannya, dengan tema yang berbeda di setiap pertemuannya.

Baca Juga: Ada yang Baru dalam Aplikasi Dapodik 2024

“Pembedaan tema ini kami pilih dengan beberapa pertimbangan. Pertama, menimbang dari geografis, sosial, dan budaya masyarakat sekitar yang mayoritas masih bekerja di sektor agraris. Sehingga, pengenalan ragam kekayaan lingkungan mulai dari alam maupun sosial yang berkaitan dengan profesi sebagai mata pencaharian masyarakat, berjalan seiring. Kedua, dari tiap Outbond yang berbeda tema setiap kali pertemuannya, turut memantik isian pengetahuan anak didik terhadap lingkungannya,” papar Kepala KB Harapan Kita Bareng, Warni, S.Pd.

Seturut dari pengetahuan yang di dapat anak didik dari kegiatan Outbond tersebut, secara luas juga berimplikasi positif pada daya dukung pertumbuhan anak didik. Terutama dari segi kognitif maupun psikomotorik anak didik.



Warni menambahkan, “Berdasarkan contoh objek dan pengamatan peserta didik selama mengikuti Outbond , kepercayaan diri, kemandirian, serta rasa ingin tahunya berkembang. Hal ini memang menjadi tujuan kami dalam merancang Outbond sebagai medium menjaga kualitas mutu dan pelayanan pada anak didik, melalui pembelajaran kontekstual dan objek yang nyata.”

Pentingnya Menjalin Kerjasama

Dalam pengamalan metode membangun pembelajaran kontekstual tersebut, Warni tak sendiri. Di setiap kegiatan Outbond pihaknya selalu melibatkan dewan guru TK Harapan Kita Bareng yang masih berada satu atap dan berdampingan dalam naungan Yayasan Harapan Kita.

Warni saat menjelaskan beberapa tumbuhan yang ada di sekitar aliran sungai pada anak didik. (Donny)

“Jalinan kerjasama ini juga penting, mengingat apa yang menjadi dasar perkembangan anak didik sejak usia KB akan sangat berpengaruh ke TK. Itulah sebabnya, dalam merancang kegiatan semacam ini, bentuk kongsi semacam ini memiliki andil yang vital dalam menentukan daya tumbuh kembang anak didik di usia dini,” imbuh Warni.

Kepala TK Harapan Kita Bareng, Endah Nursiati, S.Pd.AUD. pun membenarkan penjabaran Warni tersebut. Menurutnya, sewaktu dari KB, anak didik sudah dilatih dan dikenalkan lingkungan sekitarnya secara kontekstual, maka ketika duduk di bangku TK, pengembangan yang dilakukan akan lebih mudah diterapkan oleh guru.

Barisan anak didik menuju Sungai yang menjadi lokasi Outbond. (Donny)

Endah Nursiati menjabarkan, “Dari kognitif maupun psikomotorik yang sudah dikembangkan di KB, tentu menjadi modal utama kami dalam mengembangkan dasar potensi anak didik. Tujuannya tak lain, supaya anak didik menonjol kemandiriannya yang senapas dengan enam aspek perkembangan anak.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama