Ilustrasi anak bermain. (Ist)


NASIONAL - Dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr Yuni Astria, SpA mengatakan anak-anak bisa mulai diajari memilih sejak usianya 18 bulan hingga tiga tahun dan didahului pilihan-pilihan yang mudah.

dr Yuni Astria melanjutkan ini kelihatannya sederhana tetapi perlu dilatih. Kita melatih suatu kemampuan untuk melakukan aktualisasi, value dan dilatih dari sedini mungkin, 18 bulan sampai tiga tahun.

Dia mencontohkan orangtua misalnya bisa meminta anak memilih lauk makan siang antara ayam atau ikan, atau bertanya pilihan warna sepatu merah atau biru untuk dikenakan hari ini. Pada prinsipnya, orangtua harus memberikan pilihan yang mereka setujui dan bukan merupakan pilihan dengan jawaban ya atau tidak.

Baca Juga: Variasi Pembelajaran dalam Pendekatan Tesu

dr Yuni Astria menjelaskan jangan beri pilihan yang jawabannya ya atau tidak. Misalnya, kamu mau makan atau enggak? Kalau dijawab tidak, bagaimana? Pilihan itu yang berada dalam koridor kita setuju.

Dia berpendapat, memberikan pilihan pada anak merupakan bagian dari asuh atau pengasuhan orangtua pada anak mereka. Ini juga menjadi kebutuhan primer anak yang harus dilengkapi termasuk imunisasi.

Tak hanya asuh, sambung dr Yuni Astria, anak juga harus diberikan asih dan asah yang Adekuat (mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi). Asih yakni memberikan pujian, dukungan ketika anak bisa melakukan sesuatu walaupun bukan sesuatu yang kompleks.



Sementara asah yakni memberikan anak stimulasi setiap saat dan terus menerus demi perkembangan motorik kasar dan halus, sosial dan bahasa mereka. Stimulasi dilakukan perlahan dan tanpa unsur paksaan terhadap anak.

dr Yuni Astria mengatakan kadang kita berhenti di asuh. Sudah cukup kebutuhan finansial untuk anak, saya beli mainan, makanan, asuh cukup. Yang lain-lain akhirnya lebih banyak menatap gawai. Pemberian asah, asih dan asuh yang adekuat pada anak ini agar nantinya mereka dapat menjadi generasi pemimpin, mandiri dan percaya diri yang mumpuni.

Sumber/Rewrite: antaranews.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama