![]() |
Anak didik sedang menggunting dan menempel gambar. (Rabitha) |
JOMBANG – Setiap aspek perkembangan anak secara umum memiliki pola atau tahapan perkembangan yang sama, namun pencapaian setiap anak terhadap masing-masing aspek perkembangan yang berbeda. Oleh karenanya setiap orangtua atau pendidik haruslah melakukan uji kemampuan atau potensi yang telah dan belum dicapai anak didik untuk menelaah pertumbuhan dan perkembangannya.
Pelaksanaan apresiasi montase ini dilaksanakan dengan baik dan lancar. Kegiatan yang terbilang memberikan kebebasan berpikir dan berkarya bagi anak ini sudah mencerminkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Seperti yang telah diupayakan oleh Bidang Pembinaan PAUD-PNF, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang yang menyelenggarakan uji kemampuan berupa Apresiasi Montase. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Terbuka Disdikbud Kabupaten Jombang dalam rangka perayaan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli.
Diterangkan oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang, Moh. Suyuti, S.Sos., M.M. yang telah memasuki purna tugas bahwa uji kompetensi dan apresiasi montase ini termasuk hal baru yang diinisasi oleh Bidang Pembinaan PAUD-PNF. Sebab diketahui bahwa pada perayaan HAN tahun-tahun sebelumnya hanya berkutat pada apresiasi menggambar dan mewarnai saja. Oleh karenanya dalam pelaksanaanya berkerjasama dengan Penilik di setiap kecamatan.
Baca Juga: Disdikbud Kabupaten Jombang Tak Lepaskan Perhatian Terhadap Pendidikan Inklusif
Moh. Suyuti mengatakan bahwa apresiasi montase dipilih lantaran memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak didik khususnya pada sisi motorik halusnya. Motorik halus merujuk pada gerakan yang menggunakan otot halus anggota tubuh seperti jari tangan untuk melaksanakan aktifitas menggunting, mengaplikasikan perekat dan menempel pada sebuah media kertas.

Salah satu juri yang juga sebagai Penilik Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Kesamben, Ririn Kuswiyanti, S.Pd. menjabarkan bahwa pada uji montase ini sengaja tak ada tema khusus. Hal ini dilakukan agar anak didik dapat bebas berekspresi menuangkan ide cerita yang ada dibenaknya dan berdasarkan bahan gambar yang disediakan oleh pihak panitia. Bahan tersebut diantaranya gambar hewan, tumbuhan, pemandangan, manusia, kartun, bangunan dan lain sebagainya.
![]() |
Anak didik menceritakan gambar yang telah dibuatnya. (Rabitha) |
Perihal pelaksanaannya, Ririn Kuswiyanti menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan KB dibekali Petunjuk Teknis (Juknis) pelaksanaan uji montase sehingga dapat melaksanakannya secara mandiri. Selanjutnya dibuat gebyar apresiasi pada tingkat kecamatan untuk memilih perwakilan final di tingkat kabupaten yang masing-masing kecamatan mengirimkan lima anak didik.
![]() |
Proses pengumpulan hasil gambar terbaik oleh panitia. (Rabitha) |
“Penilaian ditekankan pada kreatifitas, komposisi dan harmonisasi gambar. Menariknya, setelah anak didik membuat montase terdapat penilaian kemampuan bercerita berupa rekaman video yang dikumpulkan pada juri. Kendati demikian perlu ditekankan bahwa para pemenang di tingkat kabupaten ini sejatinya tak menjadi fokus utama, lantaran anak didik yang sudah di tahap final ini sudah terbilang berpredikat juara,” terang perempuan berpredikat Juara I Penilik Berprestasi Kabupaten Jombang tahun 2021 itu.
![]() |
Keseruan kegiatan final lomba montase. (Rabitha) |
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang Senen, S.Sos., M.Si. menandaskan bahwa pelaksanaan apresiasi montase ini dilaksanakan dengan baik dan lancar. Kegiatan yang terbilang memberikan kebebasan berpikir dan berkarya bagi anak ini sudah mencerminkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Harapannya dapat dilanjutkan dan dilaksanakan secara rutin sebagai alternatif bermain dan belajar bagi anak didik.
Reporter/Foto: Rabitha Maha