![]() |
Pemaparan materi Parenting di SDN Sumberagung Megaluh. (ist) |
JOMBANG – Pada era kiwari saat ini, satuan pendidikan memang banyak dituntut untuk melakukan perubahan pelayanan secara substansial bagi peserta didik. Artinya, tugas metransfer pengetahuan yang diampu oleh pendidik dan tenaga kependidikan tak sebatas formalitas belaka. Sebagaimana yang diterapkan oleh SDN Sumberagung Megaluh. Penyesuaian tuntutan tersebut telah diejawentahkan dalam program Parenting bagi wali peserta didik kelas I dan II.
Seyogianya jenjang SD untuk saat ini sudah harus menciptakan iklim pembelajaran yang kontekstual. Salah satunya dengan rutin menggelar parenting untuk mengetahui karakter lingkungan belajar peserta didik beserta metode pengajarannya yang sesuai.
Kepala SDN Sumberagung Megaluh, Sri Lestari, S.Pd. menjabarkan, “Latar belakang terselenggaranya parenting sejak setahun lalu merupakan respon kami terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Sehingga konsep dan tujuannya memang mengikutsertakan wali peserta didik dalam memahami isi IKM dari segi pengembangan potensi peserta didik.”
Dalam setiap pertemuan wali peserta didik, parenting yang dilaksanakan dengan tajuk Guru Edukatif Orang Tua Aktif Siswa Kreatif, turut menghadirkan penilik PAUD, Pengawas, serta Komite SDN Sumberagung Megaluh, imbuh Sri Lestari. Senyampang itu pula materi yang diulas merupakan turunan dari IKM. Mulai dari pembangunan karakter sampai upaya perluasan bakat minat peserta didik.
Baca Juga: Tak Enak Badan? Hindari Konsumsi Makanan Ini
Sri Lestari menambahkan, “Dari segi pembangunan karakter, wali peserta didik kita berikan arahan untuk aktif dalam memantau lingkungan belajar peserta didik saat di rumah. Hal semacam ini kita maksudkan supaya muncul keselarasan antara ilmu yang di dapat dari lingkungan rumah maupun tatkala di satuan pendidikan. Kemudian untuk penggalian kompetensi civitas akademika, wali peserta didik kita pahamkan bahwasannya prestasi maupun capaian hasil belajar lainnya sangatlah beragam. Kemudian dari pemahaman ini, akhirnya paradigma wali peserta didik pun berubah. Tidak lagi menuntut buah hatinya untuk selalu mendapat rangking atau menjadi yang terbaik di kelas. Melainkan lebih menghargai hasil belajar peserta didik yang sesuai kemampuannya sebagaimana metode belajar di IKM itu sendiri.”

Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Bidang Pembinaan SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd. membenarkan, seyogianya jenjang SD untuk saat ini sudah harus menciptakan iklim pembelajaran yang kontekstual. Salah satunya dengan rutin menggelar parenting untuk mengetahui karakter lingkungan belajar peserta didik beserta metode pengajarannya yang sesuai.
![]() |
Lomba cerita bergambar di Aula I Disdikbud Kabupaten Jombang. (Donny) |
“Walhasil keterlibatan sekaligus pengertian wali peserta didik dalam parenting memiliki implikasi positif dalam rangka mendekatkan satuan pendidikan ke lingkungan peserta didik. Seraya pula, hal ini menjadi cerminan budaya refleksi, evaluasi, dan kolaborasi yang mesti dibiasakan oleh seluruh warga satuan pendidikan maupun pihak pendukung lainnya. Agar arah peningkatan mutu pendidikan dalam terlampaui secara paripurna,” tandas Kasmuji Raharja.
Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa